[ad_1]
Agus mengatakan, 14 orang tersebut seluruhnya merupakan warga Desa Keboledan, Kecamatan Wanasari. Mereka belum ditetapkan sebagai tersangka atau dilakukan penahanan. “Belum. Masih pemeriksaan,” ujarnya.
Menurut Agus, sebelum dimintai keterangan, 14 orang tersebut dilakukan rapid test dan swab. Namun dia mengaku belum mengetahui hasilnya, termasuk informasi adanya dua orang yang hasil rapid testnya reaktif Covid-19. “Kalau rapid test memang sudah keluar hasilnya, tapi saya belum cek ke Dokkes (Kedokteran dan Kesehatan). Kalau tes swab hasilnya belum keluar,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan orang menggeruduk RSUD Brebes, Jawa Tengah untuk mengambil paksa jenazah pasien positif Covid-19, Sabtu (26/12). Mereka sempat merusak fasilitas rumah sakit dan melukai satpam.
Berdasarkan video rekaman CCTV rumah sakit yang diperoleh Gatra.com, puluhan orang terlihat berupaya masuk ke dalam rumah sakit dengan cara mendorong dan menendangi pintu utama rumah sakit yang terbuat dari kaca.
Sejumlah petugas keamanan rumah sakit berupaya menahan pintu agar massa tak masuk. Namun pintu tersebut akhirnya pecah dan jebol sehingga massa langsung merangsek masuk ke dalam rumah sakit.
Kepala Bagian Umum RSUD Brebes Wijayanto membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, warga mendatangi rumah sakit sekitar pukul 08.00 WIB untuk mengambil paksa jenazah pasien positif Covid-19.
Pasien bernama Dewi Wulandari (33), warga Keboledan, Kecamatan Wansari, Brebes itu meninggal Sabtu dini hari (26/12) sekitar pukul 03.00 WIB dan sudah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab. “Massa datang merusak pintu utama dan langsung masuk ke ruang isolasi untuk mengambil paksa jenazah pasien positif Covid-19 yang ada ruang isolasi Alamanda,” kata Wijayanto saat dikonfirmasi.
Menurut Wijayanto, sejumlah fasilitas rumah sakit mengalami kerusakan saat warga memaksa masuk, di antaranya pintu utama, bed dan tempat sampah. Selain itu, warga juga sempat memukul petugas keamanan. “Ada dua satpam kami yang terluka cukup parah karena sempat dipukul warga, satu lagi luka lecet,” ujarnya.
Seorang satpam rumah sakit, Teguh Adhi menuturkan, jumlah warga yang mendatangi rumah sakit hampir mencapai 100 orang. Mereka terlebih dahulu berkumpul di depan pintu masuk. “Intinya mereka mau membawa pulang jenazah pasien positif Covid-19 karena tidak mau dimakamkan sesuai protokol kesehatan,” katanya.
Reporter: Farid Firdaus
Editor: Rohmat Haryadi
[ad_2]
Sumber Berita