#  

Rekonstruksi, Polisi Baku Tembak dengan Laskar FPI Sejak di Karawang Barat

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Reserse Kriminal Polri menggelar reka ulang penembakan enam laskar FPI pengawal Rizieq Shihab. Ada empat tempat kejadian yang direkonstruksi oleh polisi. Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi rekonstruksi, polisi dan laskar FPI sudah terlibat baku temak sejak TKP pertama di Jalan International Karawang Barat, dekat Bundaran Novotel.

Adegan dibuka dengan aksi kejar-kejaran antara tiga mobil setelah keluar dari gerbang tol. Polisi menaiki sebuah mobil Toyota Avanza berkelir silver. Sedangkan, laskar FPI menumpang dua mobil, yaitu Avanza silver dan Chevrolet Spin berkelir abu-abu.

Menurut reka adegan polisi, mobil Avanza silver yang ditumpangi pengawal Rizieq menabrak dan memojokkan mobil yang ditumpangi penyelidik polisi. “Avanza silver pelaku menabrak sisi kanan Avanza silver petugas, kemudian kendaraan melarikan diri,” kata seorang petugas yang melalui pengeras suara saat rekonstruksi di Jalan Internasional Karawang Barat, Senin dini hari, 14 Desember 2020.

Setelah itu, mobil Spin ikut menepi. Empat laskar keluar dari mobil membawa senjata tajam dan langsung memukul bagian kap mesin, serta kaca mobil polisi. Seorang polisi kemudian keluar berteriak sambil menembakkan pistol ke langit. “Polisi, jangan bergerak,” kata anggota polisi menirukan.

Mendengar tembakan itu, empat anggota FPI itu kembali ke dalam mobil. Kemudian dua laskar lainnya keluar dari mobil dan menembakkan pistol ke arah mobil polisi. Setelah tembakan itu, mereka melarikan diri. Hingga berita diturunkan, olah TKP masih berlangsung di TKP kedua di kawasan Jembatan Badami, Karawang yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pertama.

Sebelumnya, Sekretaris FPI Munarman, membantah klaim Polda Metro Jaya yang menyebut terjadi tembak menembak antara FPI dengan anggota kepolisian. Munarman menyebut anggota FPI tak ada yang memiliki senjata api.

“Yang patut diberitahukan, bahwa fitnah besar kalau laskar kita disebut bawa senjata api dan tembak menembak, fitnah itu,” kata Munarman keras, saat konferensi pers yang disiarkan dari Petamburan, Jakarta Pusat, Senin, 7 Desember 2020.

Munarman mengatakan anggota Laskar FPI tak pernah dibekali dengan senjata api. Ia pun mengatakan polisi telah memutarbalikkan fakta, dengan menyebut penembakan anggota FPI dilakukan karena anggota FPI melakukan penembakan terlebih dahulu.



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *