#  

Riset: WFH Ternyata Lebih Melelahkan

[ad_1]

Google memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah bagi 200.000 karyawannya. Yang tadinya Juli 2021 diperpanjang menjadi September 2021.

BERITAENAM.com — Mekanisme work from home ( WFH) yang banyak diterapkan di masa pandemi. Dimana karyawan perusahaan bisa bekerja dari rumah tanpa perlu datang ke kantor (WFO). Ternyata, dalam risetnya. Mereka yang “WFH” merasa lebih lelah dibanding kerja di kantor.

Riset dilakukan oleh aplikasi komunitas workplace bernama Blind. Blind mengadakan survei yang mengumpulkan data dari sekitar 3.000 karyawan yang bekerja di 40 perusahaan teknologi ternama, seperti Amazon, Microsoft, Google, Facebook, Apple, dan lain-lain.

Karyawan Facebook boleh WFH hingga Juli 2021. Mendapat tunjangan alat kerja, diketahui bahwa para pegawai perusahaan teknologi itu ternyata merasa lebih lelah saat kerja di rumah.

Sebanyak 74 persen dari sekitar 300 karyawan Amazon, misalnya, mengaku demikian. Hal senada juga diungkapkan oleh sebagian besar karyawan Microsoft (76 persen), Google (79 persen), dan Facebook (81), yang mengatakan bahwa WFH lebih membuat letih ketimbang WFO.

Sebabnya adalah jam kerja. kebanyakan karyawan yang disurvei mengaku jam kerja mereka justru bertambah panjang dengan WFH. Misalnya, apabila jam kerja normal biasanya berdurasi 10 jam, maka mereka bisa saja bekerja hingga 12 jam atau lebih.

Sebagian dari responden mengaku bahwa mereka berupaya mengatasi kelelahan dan kejenuhan bekerja di rumah dengan melakukan aktivitas seperti makan di luar, berolahraga, dan berkutat dengan hal yang digemari.

Blind juga menyebut sekitar 1.658 orang karyawan yang diwawancari (60 persen dari 2.758 karyawan) mengaku WFH membuat jam kerja bertambah dibanding WFO.

Para karyawan juga disebut semakin tertekan dengan WFH dan mulai mempengaruhi kesehatan mentalnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GeekWire, Selasa (20/10/2020).

Sementara itu, Google mengumumkan kembali “ngantor” September 2021.  Raksasa teknologi Google menunda karyawan masuk kantor hingga September 2021, dan akan bereksperimen dengan model kerja hybrid yang memungkinkan beberapa karyawan untuk tetap bekerja dari rumah.

CEO Google, Sundar Pichai, dilaporkan mengirim email kepada karyawan tentang rencana untuk menguji sistem kerja yang fleksibel setelah kondisi aman bagi orang untuk kembali ke kantor.

Dikutip dari The Verge, Selasa, di bawah rencana baru tersebut, karyawan Google akan bekerja tiga hari di kantor, dan sisanya di rumah.

Pichai mengatakan perusahaan sedang menguji apakah model kerja seperti itu akan menghasilkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan yang lebih besar.

“Tidak ada perusahaan dalam skala kami yang pernah menciptakan model kerja hybrid sepenuhnya — meskipun beberapa mulai mengujinya — jadi akan menarik untuk dicoba,” ujar Pichai.

Namun, dilaporkan bahwa model kerja hybrid tersebut tetap akan mengharuskan karyawan melakukan perjalanan pulang pergi ke kantor, dan opsi bekerja jarak jauh tidak ditawarkan.

Beberapa karyawan kemungkinan juga tidak memenuhi syarat untuk bekerja dengan model hybrid, seperti mereka yang membutuhkan akses ke peralatan khusus.

Facebook dan Twitter adalah beberapa perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka akan secara permanen memperpanjang kebijakan kerja jarak jauh seperti yang dilakukan saat ini.

Google adalah salah satu perusahaan teknologi paling awal yang sepenuhnya memberlakukan bekerja dari rumah akibat pandemi COVID-19, mulai Maret, guna mendukung kebijakan untuk menjaga jarak sosial.

Sebelumnya, Google akan memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah bagi 200.000 karyawannya hingga Juli 2021, namun kini telah memperpanjang waktu tersebut.

 

[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version