#  

Saudi Komitmen Yerusalem Timur Tetap Ibukotanya Palestina

[ad_1]

Riyadh, Gatra.com – Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan pada Rabu bahwa Arab Saudi menegaskan perlunya menghentikan provokasi di Yerusalem Timur dan eskalasi di Gaza.

Pangeran Faisal mengatakan bahwa dia merasakan pemahaman tentang perlunya menghentikan eskalasi di Gaza dari pemerintahan Biden.

Diplomat tinggi Saudi itu mengulangi pernyataan sebelumnya yang diumumkan oleh Riyadh bahwa tidak akan ada stabilitas di Timur Tengah tanpa solusi komprehensif untuk konflik Palestina-Israel.

Dia menegaskan kembali kepatuhan Arab Saudi terhadap negara Palestina, berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

“Posisi kami jelas, yaitu mencapai solusi permanen sesuai dengan Inisiatif Arab,” kata Pangeran Faisal dikutip Al-arabiya, Kamis (20/5).

Inisiatif Perdamaian Arab adalah proposal untuk mengakhiri konflik Arab-Israel, yang didukung oleh Liga Arab pada tahun 2002 di KTT Beirut.

“Kami akan menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan pendarahan ini di Majelis Umum PBB,” tambah Pangeran Faisal.

Badan PBB itu akan bertemu pada Kamis setelah Amerika Serikat memblokir tiga upaya berbeda oleh Dewan Keamanan untuk merilis pernyataan tentang kekerasan antara faksi Palestina dan Israel.

Washington tidak dapat memveto atau memblokir pernyataan dari Majelis Umum.

“Kita harus bekerja untuk menghentikan pelanggaran, baik di Yerusalem Timur atau Gaza,” kata Pangeran Faisal, sambil menegaskan kembali solidaritas Arab Saudi dengan “orang-orang Palestina yang menderita akibat serangan Israel ini,” katanya.



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version