[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri serta Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri menerjunkan lebih dari 4.000 personel guna melakukan upaya penanggulangan bencana alam.
“Sebanyak 4.120 anggota ini akan disiagakan dalam penanggulangan bencana alam di seluruh Indonesia,” ujar Komandan Korps Brimob Polri Inspektur Jenderal Anang Revandoko melalui keterangan tertulis pada Selasa, 15 Desember 2020.
Ditambahkan, Kepala Pusdokkes Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdiyanto, ribuan personel tersebut telah dilatih Disaster victim investigation (DVI) dan mendapatkan sertifikat oleh pihaknya.
“Indonesia diapit dua samudra yang luas dan dua benua serta dikeliling gunung-gunung. Kendati demikian, di bumi kita terdapat lempengan-lempengan akan bergeser dan bergerak membuat gempa bumi dan tsunami seperti di Aceh. Untuk itu, kita wajib mengantisipasi adanya bencana-bencana tersebut,” ujar Rusdiyanto.
Rusdiyanto menjelaskan dengan kondisi Indonesia yang sedang mengalami fenomena La Nina yang diprediksi terjadi hingga Maret 2021, tentunya akan besar kemungkinan kerap terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor. Maka itu, anggota Brimob perlu memiliki kemampuan DVI yang merupakan prosedur untuk mengidentifikasi korban meninggal akibat bencana alam dengan standar baku Interpol.
“Korbrimob Polri bertugas untuk mengidentifikasi korban-korban bencana alam, terutama di fase pertama. Fase pertama ini penanganan langsung di tempat kejadian perkara,” ucap Rusdiyanto.
Rusdiyanto pun berpesan kepada seluruh anggota Brimob Polri dan Pusdokkes Polri untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah daerah maupun TNI dalam penanggulangan bencana alam. Selain itu, Brimob Pori juga akan melaksanakan sosialisasi dan bimbingan kepada masyarakat mengenai evakuasi bencana alam.
ANDITA RAHMA
[ad_2]
Sumber Berita