[ad_1]
Yogyakarta, Gatra.com- Sinar hijau aneh yang muncul dari Gunung Merapi kemungkinan besar adalah meteorit, kata para ahli. Foto Gunung Merapi menjadi viral setelah seorang fotografer mengambil gambar yang terlihat seperti laser yang meledak dari kawahnya. Dailymail, 03/06.
Cahaya kehijauan kemungkinan besar adalah meteorit, kata para ahli. Itu bisa berasal dari hujan meteor Eta Aqarid atau Arietid. Tingkat magnesium di batuan luar angkasa kemungkinan menyebabkan rona kehijauan yang cerah.
Fotografer Indonesia Gunarto Song mengambil foto pada 28 Mei yang kini telah mengoleksi lebih dari 28.000 suka. Keterangan pada foto tersebut berbunyi: ‘Meteor jatuh ke puncak Gunung Merapi?’ Kemungkinan cahaya hijau aneh itu berasal dari dua hujan meteor, hujan meteor Eta Aqarid dan hujan meteor Arietid, yang terjadi selama ini, menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Sinar tersebut terekam dalam foto diam dan dikonfirmasi oleh pantauan CCTV gunung berapi oleh Posko Kalitengah Kidul selama beberapa detik. “Jadi, dari dua data ini, dapat diasumsikan bahwa kilatan cahaya kehijauan yang muncul di dekat Gunung Merapi mungkin terkait dengan aktivitas hujan meteor,” tulis LAPAN dalam situs webnya. Hujan meteor Eta Aquarids terjadi antara 19 April hingga 28 Mei, sedangkan hujan Arietid dimulai pada 14 Mei dan akan berlangsung hingga 24 Juni.
Adapun rona kehijauan cerah, itu kemungkinan bisa dijelaskan oleh kadar magnesium di batuan luar angkasa. “Mengingat cahaya yang dipancarkan berwarna hijau, kemungkinan besar meteor yang terasa di sekitar Merapi didominasi oleh unsur magnesium,’ tambah LAPAN.
Pecahan asteroid atau komet juga dikenal sebagai meteoroid. Saat memasuki atmosfer Bumi, ia berubah menjadi meteor, bola api, atau bintang jatuh. Potongan-potongan yang mencapai tanah dikenal sebagai meteorit.
Pada CNN Indonesia , Gunarto mengatakan dia mengatur kecepatan rana kameranya pada empat detik dan berharap yang terbaik. “Karena saya menggunakan kecepatan 4 detik. Suka atau tidak, foto [cahaya] akan panjang. Tapi lampunya bulat-bulat, cepatlah, lampu bulat itu terus berjatuhan,” kata Gunarto.
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,, adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Terakhir meletus pada 27 Maret 2021, dengan letusan sebelumnya terjadi dua kali pada Maret 2020. Indonesia berada di ‘Cincin Api’, sebuah lempeng tektonik di Samudra Pasifik yang sering menyebabkan aktivitas seismik dan vulkanik
[ad_2]
Sumber Berita