#  

Survei PKB-ARSC, PD Masuk 3 Besar Menggeser Golkar

[ad_1]

Purworejo, Gatra.com- Perhelatan akbar Pemilu akan digelar tahun 2024. Namun semua partai politik (Parpol) pasti telah berancang-ancang menaikkan elektabilitas mereka. Lembaga-lembaga survei pun telah mengeluarkan hasil kerja mereka. 

 

Salah satunya adalah Perkumpulan Kader Bangsa bekerjasama dengan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) merilis survei nasional yang dilakukan akhir April- awal Mei 2021 (22/5). Dalam survei ini, Partai Demokrat masuk dalam tiga besar partai politik dengan elektabilitas tertinggi dengan proyeksi elektabilitas 14,8%. Elektabilitas partai berlambang segitiga berlian ini sedikit di bawah, Partai Gerindra (15,03%) dan PDI-P (19,6%). Raihan PD ini menggeser partai mapan seperti Golkar misalnya yang memperoleh 10,40%.

 

Lembaga tersebut juga merilis elektabilitas Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam enam besar sosok calon presiden (Capres) pilihan masyarakat. Akan tetapi tapi jika dibandingkan dengan ketum parpol lain, AHY berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 8,89%.

 

Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode stratified random sampling, menggunakan teknik wawancara telepon. Responden berada pada rentang usia 21-30 tahun sebanyak 54,8%. Berdasar status sosial atau pekerjaan mereka sebagian besar pelajar/mahasiswa (33%), karyawan swasta (28%) serta pengusaha/wirausaha (17%).

 

“Naiknya pamor Partai Demokrat di survei tidak lepas dari ramainya pemberitaan terkait dinamika internal Partai Demokrat, khususnya isu Kongres Luar Biasa yang  meramaikan perbincangan di publik,” kata peneliti ARSC, Bagus Balghi, dalam paparan daring seperti dikutip berdasar rilis Partai Demokrat, Sabtu malam (22/5).

 

Ketua Balitbang DPP Partai Demokrat, Tomi Satryatomo mengatakan, hasil survei ARSC  ini konsisten dengan tiga survei sebelumnya oleh Indikator Politik, Balitbang Kompas dan LP3ES. “Secara obyektif, ini menunjukkan PD di bawah kepemimpinan Ketum AHY yang baru setahun, berhasil melakukan konsolidasi internal sekaligus mulai mengambil hati dan pikiran publik. Prahara gerakan pengambilalihan kepemimpinan PD (GPK-PD) yang dilakukan KSP Moeldoko dan gerombolannya, berhasil diatasi dengan clear victory baik secara politik dan hukum, sekaligus mendulang keuntungan elektoral,” kata Tomi.

 

Pada lain pihak, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengamini kesimpulan survei PKB-ARSC bahwa publik mengharapkan regenerasi kepemimpinan partai politik. “Naiknya elektabilitas AHY dan PD juga bisa dipahami dari perspektif ini.

 

Dari delapan partai yang ada di Senayan, AHY adalah Ketum termuda. Suksesi yang mulus dalam Kongres PD 2020 serta kekompakan Ketum dan pengurus PD dalam mengatasi upaya kudeta oleh pihak eksternal, menunjukkan regenerasi kepemimpinan berjalan baik di Partai Demokrat. Ada semacam penerimaan kuat di internal PD bahwa AHY adalah harapan sekaligus takdir yang tidak bisa dihindari menjadi bagian terpenting dalam sejarah partai,”  tegas Ubedilah, yang juga salah satu pemimpin gerakan mahasiswa dalam reformasi 1998 lalu.

 

Rilis survei ini dihadiri antara lain oleh Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho, Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP PD Andi Arief, Ketua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurahman, Ketua DPP Partai Nasdem Saan Mustopa dan anggota F-PDIP DPR RI Rieke Dyah Pitaloka.

[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version