[ad_1]
Jakarta, Gatra.com – Memasuki pertengahan tahun 2021, ShopeePay menggelar ShopeePay Talk bertema “Dari Tren, Jadi Bisnis Kompeten”. Acara ngobrol dengan pelaku usaha itu dihadiri Founder Bittersweet By Najla, Najla Bisyir; Co-Founder & Creative Director PVRA Kara Nugroho; dan Presiden Komunitas Tangan Di Atas Ibrahim Mochamad Bafagih.
Bisnis kekinian kini mengadopsi ide unik dan kreatif, seperti menjamurnya minuman kopi kekinian, boba, dessert box, hingga produk fesyen lokal seperti tas dan sepatu. Respon masyarakat terhadap berbagai inovasi produk yang dihadirkan mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan membantu pemilik bisnis dari skala kecil hingga besar untuk semakin tumbuh, khususnya saat pandemi.
Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Dari mengatakan, pihaknya meyakini ShopeePay memegang peranan besar dalam membantu para mitra usaha tumbuh dan berkembang di tengah inovasi bisnis, perubahan tren, serta persaingan pasar.
“Tak hanya melalui promosi, sebuah bisnis harus terus mendorong diri untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat menciptakan pembeda dari bisnis lainnya. Perubahan tren yang cepat pun harus dimanfaatkan pelaku bisnis untuk memperbarui ide dalam produk atau layanan yang ditawarkan agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen,” ujar Eka.
Banyak sekali kesulitan yang dihadapi saat ingin membangun bisnis. Namun, tantangan terpenting yakni bagaimana bisnis mampu bertahan dan eksis di tengah banyaknya tren dan bisnis baru.
Untuk itu, berikut strategi yang diungkap dalam ShopeePay Talk dan dapat diterapkan oleh pelaku bisnis:
1. Jadilah Konsumen dan Pahami Kebutuhan Mereka
Tak hanya menghadirkan bisnis yang ngetren, pelaku bisnis juga harus memosisikan diri sebagai konsumen dan melakukan riset pasar agar dapat menciptakan inovasi yang sesuai. Pastikan produk atau jasa yang ingin dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, lalu rencanakan aspek finansial seperti kebutuhan modal dan harga penjualan secara matang. Lakukan upaya ini secara berkala untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
Co-Founder & Creative Director PVRA, Kara Nugroho mengungkapkan tren yang berkembang dapat menjadi inspirasi bisnis yang menjanjikan. Namun, diperlukan kecermatan dan kreativitas untuk menghadirkan bisnis yang bisa resiliens di tengah ketatnya persaingan pasar.
“Kami di PVRA berusaha untuk selalu selalu up to date dengan tren yang sedang populer sehingga produk kami selalu dicintai pengguna. Selain memberikan sentuhan khas ala PVRA setiap produk alas kaki yang kami produksi, kami juga mengadopsi beberapa metode pembayaran digital agar semakin memudahkan para pelanggan,” kata Kara.
2. Perkuat identitas brand dan perluas pasar
Guna menjangkau lebih banyak konsumen, pelaku bisnis harus mengoptimalkan upaya pemasaran produk mereka secara rutin. Salah satu caranya adalah penggunaan media sosial dan platform e-commerce. Penggunaan hal-hal tersebut tentunya membutuhkan perencanaan yang matang mengenai identitas brand dan produk yang ingin dipasarkan, sehingga strategi pemasaran dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Pemilik Bittersweet by Najla, Najla Bisyir menyatakan, bisnis Bittersweet by Najla lahir dan besar dari media sosial. “Kami percaya selain kualitas produk yang baik, kami harus memanfaatkan media sosial untuk menampilkan beragam pilihan produk kami ke lebih banyak orang. Kami juga mengadopsi pembayaran digital demi kemudahan bertransaksi pelanggan kami, serta menambah kanal penjualan melalui e-commerce,” ungkapnya.
3. Memanfaatkan momentum, serta terbuka dengan inovasi dan kolaborasi
Ketika menemukan peluang bisnis pada tren yang sedang hangat, pelaku bisnis harus segera memanfaatkan momentum tersebut sebelum tren yang ada tergantikan dengan hal yang lebih baru. Sebuah bisnis dapat berkolaborasi dengan influencer atau bisnis serupa lainnya agar terjadi persilangan pelanggan dari dua pasar yang berbeda.
Sebagai hasilnya, tren yang menjadi sumber inspirasi bisnis atau produk tersebut dapat bertahan lebih lama. Adanya kolaborasi juga dapat menciptakan inovasi pada produk yang ditawarkan, menghasilkan beragam promosi menarik, serta menjawab lebih banyak permintaan dan kebutuhan pasar.
Presiden Komunitas Tangan Di Atas, Ibrahim Mochamad Bafagih menyatakan, pelaku usaha harus terbuka terhadap segala bentuk inovasi dan kolaborasi positif. Kegiatan berdiskusi dan sharing session penting bagi pelaku usaha untuk saling berbagi tips untuk meningkatkan layanan produk bagi konsumen.
“Kami mengapresiasi inisiatif yang dilakukan ShopeePay untuk memberikan ruang diskusi positif bagi para pelaku bisnis melalui ShopeePay Talk. Melalui upaya ini, banyak bisnis dapat terbantu dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di masa sulit ini,” kata Ibrahim.
[ad_2]
Sumber Berita