#  

TPNPB-OPM Mengamuk, Sopir Bupati Puncak Jadi Korban Penembakan

[ad_1]

Ilaga, Kabupaten Puncak, Gatra.com- Kelompok teroris bersenjata yang menamakan diri Tetara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menembak sopir Bupati Wilem Wandik di Ilaga Papua, 04/06. “Perang hari ini masih berlanjut,” kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah terima laporan resmi dari Pimpinan Militer TPNPB langsung dari Ilaga. Panglima Komando Daerah Pertahanan (KODAP) Sinak Brigjen Militer Murib dan Komandan Operasi Umum, Mayjen Lekagak Telenggen melaporkan bahwa mereka telah berhasil tembak sopir Bupati Wilem Wandik di Ilaga, Kabupaten Puncak Papua.

Pimpinan TPNPB-OPM dari Ilaga mengatakan bahwa kami dengar pernyataan bahwa TNI/POLRI bilang kami sudah usir pimpinan dan pasukan TPNPB-OPM dari kota Ilaga dan Ilaga aman-aman saja. “Kami tidak lari, tapi kami ada di sini dan tidak pergi. Dan kami siap lawan. Di sini tanah kelahiran kami, dan disini tanah ahli waris nenek moyang kami. Jadi kami siap layani TNI/Polri,” tegas Militer Murib.

“Dan faktanya, pukul 05:50 waktu Papua, kami serang TNI/Polri di Bandara Ilaga. Kami lakukan kontak senjata, dan kami juga bakar bandara di Ilaga, Kabupaten Puncak Papua,” katanya. Ini adalah laporan langsung dari Ilaga, yang telah dilaporkan Numbuk Tenggen.

“Kami mengetahui bahwa sopir Bupati Wilem Wandik adalah anggota militer atau polisi. Maka kami tembak dan TPNPB bertanggung jawab atas penembakan ini, dan juga bakar bandara di Ilaga. Tujuan kami jelas, usir pasukan Indonesia dan kami mau mendirikan negara sendiri, yaitu Negara Republik Sosialis Papua Barat,” katanya.

Penanggungjawab perang  di Kabupaten Puncak Ilaga yaitu, Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen, Panglima KODAP Sinak Bridjen Militer Murib dan Panglima KODAP Ilaga Bridjen Peny Murib.

“Peringatan kepada warga pendatang yang beraktivitas di wilayah konflik bersenjata agar segera tinggalkan wilayah zona perang. Tidak ada wagra civil di wilayah konflik bersenjata, yang ada hanya TNI/Polri dengan pasukan intelejennya. Jadi jangan salahkan pimpinan dan pasukan TPNPB jika ada yang kena tembak,” katanya.

[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version