[ad_1]
Telegraf – Pemerintah terus mengupayakan menghentikan laju berkembangnya Virus Covid-19 dengan berbagai cara, melalui mendatangkan vaksin pada awal Desember yang lalu dilakukan untuk menghentikan Covid-19. Untuk melaksanakan program vaksinasi kepada masyarakat masih harus menunggu hasil evaluasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM).
Vaksin adalah upaya prtektif terhadap penyakit spesifik, dan bisa menekan biaya ketika jatuh sakit. Untuk kasus Covid-19 rata rata pasien menghabiskan dana Rp184 juta perorang. bukan saja uang masa produkstifitas juga akan terganggu. Sejauh ini vaksin sebagai intervensi kesehatan masyarakat dalam pencegahan penyakit menular sudah terbukti efektif sejak lama.
“Benar bahwa vaksin itu adalah upaya protektif terhadap penyakit spesifik. Beberapa virus dan bakteri di Indonesia memang sudah lama kita lawan dengan imunisasi, sehingga di Indonesia kita mengenal program imunisasi, kemudian beberapa penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi bisa tereleminasi. Vaksin COVID-19 ini juga diharapkan memiliki peran seperti itu nantinya”, tegas Dr. Ede Surya Darmawan SKM., MDM, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Masa pandemi sekarang ini khususnya yang terpapar COVID-19 menjadi kerugian secara fisik dan mental seperti diceritakan Abi Satria, Penyintas COVID-19, “Kondisi fisikku di hari ke enam dirawat di Wisma Atlet, tubuh menggigil karena demam, meski AC sudah dimatikan. Pasca sembuh dari COVID-19, fisik sebenarnya sudah mulai membaik, tapi secara mental masih kurang stabil. Aku masih takut keluar dan muncul di depan publik. Setelah aku konsultasikan ternyata memang itu adalah dampak psikologis. Jadi bukan hanya terdampak pada fisik tapi juga mentalnya”, ujarnya.
Abi Satria juga mengatakan, “Kita bisa tertular di mana saja dan kapan saja. Bisa jadi tertular dari benda-benda di sekitar kita. Masyarakat yang menganggap COVID-19 hanya konspirasi, percayalah COVID-19 ini nyata. Karena mereka yang belum percaya mungkin belum pernah ada orang terdekatnya yang tertular COVID-19”.
Oleh karena itu Abi Satria mengajak kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan 3M, “Untuk semua masyarakat yang masih abai dengan 3M, tolong jangan egois karena kita tidak pernah tahu kapan bertemu dengan orang yang imunitasnya sedang rentan. Kita tidak pernah sadar bahwa kita membawa virus kepada yang lebih tua atau muda, jadi jangan egois dan patuhi protokol 3M”, pesannya.
Photo Credit : Ilustrasi Vaksin/Doc/ Getty Images
[ad_2]
Sumber Berita