Pemerintah menargetkan dapat mengendalikan Covid-19 dengan vaksinasi dalam kurun waktu 15 bulan. Hal tersebut dinilai ahli sebagai target yang mustahil dapat dilakukan oleh Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra. Ia menyebut bahwa target pemerintah sangat ambisius.
“Negara kita bukan lah negara produsen vaksin, bukan principal vaccine. Jadi ambisi untuk mengendalikan Covid dalam 15 bulan menggunakan vaksinasi itu sebenarnya impossible,” ujar Hermawan dalam konfrensi pers daring ‘Desakan Kepada Presiden’, Minggu (20/6)
“Dari awal, IAKMI mengatakan sulit sekali mencapai dan begitu ambisius kalau dikatakan sejak 13 Januari 2021 hingga 15 bulan ini [Covid-19] teratasi,” kata Hermawan
Paparan Hermawan bukannya tanpa alasan. Kecepatan vaksinasi Indonesia hingga bulan Juni 2021, masih jauh di bawah target. Dari target sebesar satu juta vaksinasi per hari, realitasnya hanya sekitar 100 hingga 200 ribu per hari.
“Nah, bukti sudah terpampang di depan kita betapa vaccination rate kita di bulan Juni ditargetkan kira-kira satu juta per hari. Tetapi jauh sekali sekarang,” ucap Hermawan.
Oleh sebab itu, Hermawan menyebut bahwa vaksinasi bukan merupakan solusi paling cepat saat ini, namun sebagai target jangka panjang. Untuk saat ini, Hermawan meminta pemerintah untuk terus menggalakkan Testing, Tracing, dan Treatment (3T).
“Nah, tentu vaksin bukan suatu solusi jangka pendek. Kita berharap, vaksin menjadi public health initiative tetapi tentu bukan solusi saat ini,” ungkap Hermawan.
[ad_2]