#  

Warga Dunia Sampaikan Dukungan kepada Palestina

[ad_1]

Paris, Gatra.com– Sejumlah demonstrasi untuk mendukung Palestina berlangsung di kota-kota besar Eropa, seperti London, Madrid, Berlin, Paris, dan Athena pada Sabtu (15/5). Mereka menilai serangan yang dilakukan Israel sejak Senin merupakan kekerasan terburuk sejak perang 2014 di Gaza.

Di London, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Marble Arch, dekat Hyde Park. Mereka bergerak menuju Kedutaan Besar Israel sambil membawa spanduk bertuliskan “Stop Mengebom Gaza” dan menyerukan “Bebaskan Palestina.”

“Kali ini berbeda. Kali ini kita tidak akan ditolak lagi. Kita bersatu. Warga Palestina telah mengalami banyak penindasan,” kata Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot kepada para demonstran seperti dilansir AFP, Sabtu (15/5).

Seorang akuntan bernama Simon Meppace mengatakan dirinya ikut unjuk rasa karena ingin seluruh dunia melakukan sesuatu terhadap serangan Israel. Pria berusia 61 tahun itu mengkritisi Amerika Serikat yang secara tidak adil mendukung Israel. Dia pun mendesak Washington untuk mewujudkan perdamaian dan menghentikan apa yang terjadi.

Penyelenggara mengklaim ada 100.000 orang ikut dalam unjuk rasa tersebut. Adapun kepolisian London mengatakan pihaknya tidak dapat mengkonfimasi jumlahnya secara pasti. “Grup ini tersebar di area yang luas sehingga membuatnya mustahil untuk menghitung mereka,” kata juru bicara Kepolisian Metropolitan.

Sementara itu, sekitar 2.500 orang berkumpul di kota Madrid. Mereka bergerak ke Puerta del Sol Plaza di pusat kota sambil mengenakan bendera Palestina dan menyerukan “ini bukan perang, melainkan genosida”.

“Mereka membantai kami. Kami berada dalam situasi saat Nakba terus berlanjut di pertengahan abad ke-21,” tutur Amira Sheikh-Ali, berusia 37 tahun dari Palestina. Nakba merujuk pada “bencana”, kata yang dipakai warga Palestina untuk menggambarkan pendirian Israel pada 1948 yang mengakibatkan pengusiran paksa ratusan ribu warga Palestina.

Demonstran lainnya bernama Ikhlass Abousousiane meminta Spanyol dan otoritas Eropa untuk tidak bekerja sama dengan Israel. Sebab, menurutnya, secara diam-diam sebenarnya mereka berkolaborasi.

Aksi lainnya berlangsung di Berlin, Frankfurt, Leipzig, dan Hamburg. Ribuan orang turun ke jalan setelah ada seruan dari Samidoun Collective. Tiga pawai diizinkan di kelas pekerja Berlin yang berada di distrik selatan Neukoelln, rumah bagi sejumlah besar orang keturunan Turki dan Arab.

Para demonstran meneriakkan “boikot Israel” serta melemparkan batu dan botol ke polisi sehingga berakibat beberapa penangkapan. Pada hari Selasa, bendera Israel dibakar di depan dua sinagog di Bonn dan Muenster.

AFP juga melaporkan sekitar 500 orang berunjuk rasa di Athena. Bahkan, polisi Yunani memakai meriam air untuk membubarkan massa. Unjuk rasa yang berlangsung di Kedutaan Besar Israel ini juga sempat diwarnai ketegangan kecil.

Adapun bentrokan terjadi di Paris karena polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstran pro-Palestina. Pemerintah melarang demonstrasi ini karena khawatir pengulangan bentrokan sengit pada pawai Paris serupa selama perang terakhir tahun 2014. Saat itu pengunjuk rasa mengincar sinagog serta target Israel dan Yahudi lainnya.

“Kamu ingin melarangku menunjukkan solidaritas dengan saudaraku, bahkan ketika desaku dibom?” terang Mohammed yang mengenakan kaos bertuliskan ‘Free Palestine’.

Aksi di beberapa kota lain yaitu Montpellier, Toulouse, dan Bordeaux berlangsung damai. Tidak ada laporan insiden saat ribuan orang berkumpul untuk menyampaikan aspirasinya.


Reporter: Misbah Nurdi

Editor: Rohmat Haryadi


[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version