[ad_1]
TEMPO.CO, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi klarifikasi atas perayaan hari ulang tahunnya di halaman rumah dinas beberapa hari lalu. Dia meminta maaf untuk kesan kejadian kerumunan–melanggar protokol kesehatan–yang muncul dari peristiwa atau perayaan itu.
“Penjelasan di bawah ini semoga dapat memberikan info yang terlanjur terdistorsi,” ujar dia dalam pesan yang viral di sejumlah grup percakapan WhatsApp di Surabaya, Sabtu, 22 Mei 2021.
Pesan di antaranya menyebutkan bahwa syukuran 19 Mei 2021 adalah tanpa persiapan, sepengetahuan dan persetujuan Khofifah. “Tidak ada lagu ulang tahun, tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalam atau berjejer, juga tidak ada potong kue tar ultah.
Tempat di halaman luar rumah dinas, tertulis dalam pesan itu, berkapasitas normal menampung 1.000 orang, dan jika ditambah samping mencapai 1.500 orang. Tetapi yang hadir 31 orang plus 10 anak yatim, serta delapan orang tim selawat dan rebana.
“Angle yang diambil terkesan berkerumun saya mohon maaf, tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah, jauh dari tradisi saya,” bunyi pesan itu.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Media Biro Administrasi Pimpinan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Danu Adhiarso, mengakui pesan yang beredar tersebut memang tulisan Gubernur Khofifah. Pernyataan klarifikasi juga diunggah di akun instagram Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim, @kominfojatim pada Sabtu sore.
Sebelumnya, video suasana ulang tahun berdurasi kurang dari semenit viral di jejaring media sosial sejak Kamis lalu. Video itu disebut suasana acara ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di halaman rumah dinas yang lokasinya satu kompleks dengan Gedung Negara Grahadi di Surabaya.
Baca juga:
Gempa di Blitar Rusak Puluhan Rumah di Malang
[ad_2]
Sumber Berita