Kilas Nasional: Novel Baswedan, Pelat Nomor Khusus DPR, dan Kebocoran Data

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Ada tiga berita yang menjadi perhatian pembaca sepanjang Sabtu kemarin. Ketiga berita itu ialah soal penyidik KPK Novel Baswedan, pelat nomor khusus mobil anggota DPR, dan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia. Berikut rangkumannya.

Novel Baswedan Tanggapi Relasi dengan Anies Baswedan

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan angkat bicara ihwal relasinya bersepupu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kerap dipersoalkan. Hal ini disampaikan Novel saat ditanya apakah kesamaan nama belakang dengan figur politik itu merugikan dirinya.

“Kalau mau dikaitkan mestinya dengan Abdurrahman Baswedan (kakek Novel dan Anies). Beliau adalah tokoh yang sangat punya peran penting dalam kemerdekaan Indonesia,” kata Novel dalam wawancara Ini Budi yang tayang di Youtube Tempodotco, dikutip Sabtu, 22 Mei 2021.

Novel menilai bukan masalah jika ada kerabat atau saudaranya yang menempuh jalan politik untuk memberikan sumbangsih kepada negara, termasuk Anies Baswedan. Novel pun mengaku ia dan Anies saling berkomunikasi dan saling mengingatkan satu sama lain agar terus menjaga integritas. “Kami saling mengingatkan dalam berintegritas dan tidak pernah kompromi dalam hal apa pun,” ujar Novel.

Di media sosial, hubungan sepupu Novel dan Anies kerap disorot oleh para pendengung. Lantaran relasi kekerabatan itu, Novel dituduh tak menelisik dugaan kasus di DKI Jakarta, yang kini dipimpin Anies Baswedan.

Novel membantah hubungannya dengan Anies bakal mempengaruhi penilaiannya seumpama memang ada dugaan kasus korupsi di DKI Jakarta. Ia juga mengatakan penanganan kasus di KPK bukan berada di tangannya, melainkan di tangan pimpinan KPK.

Novel menjelaskan pimpinan KPK yang akan menunjuk siapa pegawai yang bakal bertanggung jawab atas penanganan suatu perkara. Di sisi lain, Novel berujar, ia akan menolak menangani perkara yang berpotensi berhubungan dengan kerabatnya sendiri, baik langsung maupun tidak langsung.

“Seandainya ada kasus di DKI, baik berhubungan langsung dengan saudara saya Pak Anies Baswedan maupun tidak berhubungan, tentu saya akan mengatakan ini conflict of interest, saya tidak boleh ikut (menangani) di sana,” kata Novel.



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *