#  

Anak Muda Menang Pilkada, Ini Tantangannya

[ad_1]

Semarang, Gatra.com – Sejumlah sosok muda mampu tampil sebagai pemenang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Jawa Tengah. Di Kota Surakarta, ada nama Gibran Rakabuming Raka. Sementara di Kendal ada Dico Mahtado Ganinduto.

Meski rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum selesai, partai politik pengusung, maupun lawan sudah menyatakan kemenangan maupun kekalahannya dalam Pilkada di Surakarta, maupun Kendal.

Analis politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Yuwanto mengatakan, kehadiran anak-anak muda ini untuk memimpin daerah tidak masalah. Sebab berdasarkan Undang-Undang, mereka memenuhi ketentuan untuk mencalonkan diri. “Selain itu secara politis, mereka terbukti mampu meyakinkan kepercayaan masyarakat, dalam pemilihan,” ujarnya, kepada Gatra.com, Sabtu (12/12).

Ketua Program Studi Doktor Ilmu Sosial Undip ini menerangkan, sistem demokrasi saat ini memungkinkan semua orang bisa terpilih sebagai kepala daerah. Tentunya dengan memenuhi semua ketentuan yang berlaku. “Lepas dari faktor kekerabatan, atau dinasti misalnya, saat mereka sudah menjadi pilihan rakyat, mereka punya legitimasi,” jelasnya.

Hanya saja dia mengingatkan, tantangan memimpin daerah ke depan sangat berat. Karenanya, mereka harus benar-benar bisa melaksanakan tugas mereka dengan sebaik-baiknya.

“Mereka juga harus bisa membuktikan kemudaannya, seperti memiliki jiwa kreatif, visioner, idealisme, inovasi, energik. Jangan kemudian hanya mengerjakan sesuatu seperti biasa saja, asal pemerintahan berjalan,” tegasnya.

Gibran Rakabuming Raka (kanan), dan Dico Mahtado Ganinduto (IST)
 

Yuwanto juga mengingatkan, kunci dari keberhasilan anak muda memimpin daerah adalah akuntabiltas mereka. Baik akuntabiltas personal maupun publik. Dia menerangkan, untuk kuntabilitas personal, mereka harus memiliki moralitas, etika, dan etos kerja yang baik. Sementara akuntabilitas publik, mereka harus bisa benar-benar bisa bekerja membangun daerahnya, menjadi lebih baik. “Tapi yang pertama saya ingin ingatkan, tentu adalah, jangan korupsi. Karena ini, penyakit yang berbahaya,” sebutnya.

Hanya saja, kata Yuwanto, jika mereka hanya berkoar-koar siap diperiksa, siap tidak menyalahgunakan jabatan, tapi mereka biasa-biasa dalam bekerja, maka hal itu belum ada maknanya. “Itu belum bisa menunjukkan keberhasilan memimpin daerah. Karena sekali lagi, keberhasilan ini ditentukan akuntabilitas mereka,” terangnya.

Apalagi, lanjut dia, saat ini harapan masyarakat tinggi. Ekpektasi kepada kepala daerah sangat tinggi. “Artinya layanan publik harus terus berkembang, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas,” tandasnya.


Editor: Muh Slamet


[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *