#  

Bahaya Penggunaan Gawai Tanpa Pendampingan Pada Anak

[ad_1]

Berbagai isu-isu online pada anak saat ini muncul, saat interaksi sosial telah berubah menjadi daring. Di antaranya child grooming, perundungan sosial di dunia maya, hingga adiktif anak terhadap game online maupun gadgetnya.

Lalu bagaimana orang tua zaman sekarang harus menghadapi hal tersebut?

Menurut Psikolog & SEJIWA Senior Trainer Hellen Citra Dewi, mau tidak mau orang tua harus beradaptasi dengan zaman. Selain itu ubah gaya komunikasi orang tua yang biasanya otoriter.

“Kita berubah jadi orang tua yang asertif yang mau mendengarkan, menghargai pendapat anak kita dan mau ikut serta dalam suatu hal untuk mencapai kesepakatan,” kata Hellen saat menjadi pembicara di webinar Literasi Digital wilayah Jawa Barat I, Kabupaten Bogor, Jum’at (11/6/2021).

Orang tua harus memiliki literasi digital agar dapat dihargai anak. Memahami aturan-aturan di dunia digital serta konten-konten positif yang dapat dibagikan kepada anak.

Khususnya untuk mencegah konten-konten negatif dikonsumsi anak dengan cara mendampingi anak secara bijak di dunia online.

Pasanglah fitur Parental Control di gawai anak, jangan lupa jelaskan dan diskusi kepada anak mengenai alasan-alasannya.

Dalam hal mengatur penggunaan gadget, orang tua perlu membatasi screen time atau durasi penggunaan gawai sehari-hari agar tidak berlebihan.

Selanjutnya harus ada zona tanpa gawai yaitu ruang di mana tidak boleh ada penggunaan gadget secara pribadi. Lakukan juga aturan screen breaks atau jeda waktu untuk beristirahat dalam penggunaan gadget.

“Kita ubah kalimatnya ini handphone ayah dan bunda dipinjamkan kepada kamu, misal mau pesan makanan boleh tapi ini hanya untuk hal positif. Kalau digunakan untuk hal tidak baik maka bisa diambil,” kata Hellen memberi contoh.

Saran untuk para guru dan orang tua untuk mendampingi akan saat mengakses internet adalah dengan menjadi teman anak di media sosial. Tanamkan juga kebiasaan baik pada anak dengan disiplin mematuhi aturan yang telah disepakati.

Paling penting adalah pasang fitur Parental Control pada gawai anak, lalu jangan gunakan gawai sebagai alat pengasuhan anak.

“Jangan gunakan penambahan screen time sebagai hadiah atau hukuman. Fokuskan anak-anak di usia nol hingga 5 tahun untuk berkegiatan dan berkreatifitas di dunia nyata,” ujar Hellen lagi.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Jabar I Kabupaten Bogor merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Ketua Jurusan Hotel Pariwisata International University Liaison Indonesia Aditya Nova, Yani Sujana dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia dan Penggiat Literasi Digital Maman Suherman.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

 101 kali dilihat,  31 kali dilihat hari ini

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *