Bio Farma Pastikan Harga Vaksin Gotong Royong Sudah Dievaluasi BPKP

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa harga vaksin Gotong Royong telah direviu dan dievaluasi kewajarannya oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Ini tidak hanya untuk vaksin Gotong Royong tapi vaksin program pemerintah pun sebelum ada penetapan harga dari Menkes mendapat review dan evaluasi dari BPKP. Selalu seperti itu,” kata Honesti dalam rapat bersama Komisi Kesehatan DPR, Kamis, 20 Mei 2021.

Honesti menjelaskan beberapa struktur harga yang dikirim ke BPKP untuk mendapatkan review. Jika berupa vaksin jadi, struktur harganya meliputi harga impor, bea masuk, importasi, handling, biaya transportasi pesawat, cold chain yang digunakan dalam pesawar untuk menjamin kualitas vaksin.

Kemudia, vaksin yang sampai di Indonesia juga dihitung biaya transportasinya dari bandara samapi gudang Bio Farma. Juga ada biaya quality control untuk melakukan pengetesan terhadap vaksin. “Ada banyak komponen yang semua data kami sajikan ke BPKP untuk mendapatkan evaluasi,” ujarnya.

Setelah dievaluasi, BPKP akan mengeluarkan usulan penetapan harga vaksin tanpa margin. Selanjutnya, kata Honesti, Kementerian Kesehatan yang berwenang menetapkan harga final vaksin untuk program Gotong Royong.

Terkait harga vaksin Gotong Royong yang mencapai Rp 879.140 per orang, Honesti mengaku sudah ada semacam survei yang dilakukan Kadin kepada semua korporasi untuk mendapatkan kisaran harga yang wajar.

Menurut informasi dari Kadin, Honesti melanjutkan, 80 persen dari korporasi sanggup membayar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk dua kali penyuntikan. “Menurut kami harga menjadi suatu pertimbangan dari BPKP untuk evaluasi dan pertimbangan kemenkes untuk memberikan margin yang wajar,” ucapnya.

FRISKI RIANA

Baca: Harga Vaksin Gotong Royong Dinilai Mahal, DPR: Jangan Ada Komersialisasi



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version