[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyatakan bahwa soal Tes Wawasan Kebangsaan yang diperuntukkan kepada pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berbeda.
Pelaksana tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama BKN Paryono menjelaskan CPNS adalah entry level, sehingga soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang diberikan berupa pertanyaan terhadap pemahaman akan wawasan kebangsaan.
“Sedangkan TWK bagi pegawai KPK dilakukan oleh mereka yang sudah menduduki jabatan senior, sehingga diperlukan jenis tes yang berbeda, yang dapat mengukur tingkat keyakinan dan keterlibatan mereka dalam proses berbangsa dan bernegara,” ucap Paryono melalui siaran pers resmi pada Ahad, 9 Mei 2021.
Lebih lanjut, guna menjaga independensi, maka dalam pelaksanaan asesmen TWK, digunakan metode assessment center atau multi metode dan multi asesor. Paryono menerangkan, untuk multi metode, digunakan beberapa alat ukur, yaitu tes tertulis Indeks Moderasi Beragama dan Integritas (IMB-68), penilaian rekam jejak, dan wawancara.
Sedangkan multi asesor adalah adanya pelibatan asesor dari instansi lain yang memiliki pengalaman dan telah bekerja sama dengan BKN dalam mengembangkan alat ukur tes TWK seperti Dinas Psikologi TNI AD, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), BAIS dan Pusat Intelijen TNI AD.
Selain itu, kata Paryono, dalam setiap tahapan proses asesmen ini juga dilakukan observasi oleh Tim Observer yang anggotanya tidak hanya berasal dari BKN. Tujuannya untuk menjaga objektivitas hasil penilaian dan untuk mencegah adanya intervensi dalam penilaian dan dalam penentuan hasil penilaian akhir dilakukan melalui Assessor Meeting.
“Oleh karena itu, metode ini menjamin bahwa tidak ada satu orang asesor pun atau instansi yang terlibat yang bisa menentukan nilai secara mutlak sehingga independensinya tetap terjaga,” ucap Paryono soal perbedaan tes wawasan kebangsaan CPNS dengan pegawai KPK.
Baca juga: Guru Besar IPB: Tes TWK Pegawai KPK Mirip Modus Korupsi
ANDITA RAHMA
[ad_2]
Sumber Berita