#  

Cara Apkasindo Mengawal Petani Sawit

[ad_1]

Pekanbaru, Gatra.com – Sudah 18 bulan umur tanaman kelapa sawit milik Koperasi Himpunan Kerukunan Petani Perkebunan (HKP2) di Rokan Hilir (Rohil) Riau itu.

Meski baru berumur segitu, tanaman yang menjalani Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) pada April tahun lalu itu sudah berbunga buah.

Semua itu terjadi kata Purwanto, Ketua Koperasi HKP2, lantaran sejak awal Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) sudah ikut campur di lahan seluas 212,933 hektar itu.

“Mulai dari pendataan, pemetaan hingga pembuatan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dibantu Apkasindo,” cerita lelaki 51 tahun ini.

Oleh jelimetnya perawatan tanaman milik 86 pekebun di empat desa dalam tiga kecamatan itu bakal bisa dipanen pada umur 28-30 bulan.

“Hasilnya antara 3-4 kilogram per satu tandan buah segar lah,” terang ayah 4 anak ini kepada Gatra.com tadi siang.

Rasa nyaman para petani ini kemudian kian komplit setelah Bank Riau-Kepri mau memberikan pinjaman untuk menuntaskan PSR itu hingga pohon kelapa sawit berumur 3 tahun.

“Kami dikasi pinjaman kredit dengan bunga yang cukup rendah. Kalau dihitung-hitung hutang kami per kapling (2 hektar) sekitar Rp55 juta. Itu sudah termasuk bunga,” rinci Purwanto.

Tadinya kata Purwanto, para petani membikin tanaman sela jagung di lahan itu, tapi tahun ini tanaman sela distop dulu. “Kita observasi dulu, soalnya kemarin cukup mengganggu terhadap tanaman kacangan,” katanya.

Sembari menunggu masa panen kata Purwanto, pihaknya kita sedang berupaya untuk memperbaiki sarana dan prasarana di kebun itu, khususnya jembatan.

“Proses balik nama bagi lahan yang belum balik nama masih terus kami upayakan, soalnya cukup rumit,” ujarnya.


Abdul Aziz


Editor: Abdul Aziz


[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *