Banyumas, Gatra.com- Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengimbau agar seluruh pihak memberikan informasi yang benar dan tak membuat resah masyarakat di masa pandemi Covid-19. Menurut dia, informasi keliru akan membuat masyarakat panik.
Bupati menyampaikan hal ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat usai tersebarnya video pembubaran kesenian kuda lumping. Saat pembubaran itu, seorang anggota Polri mengumumkan melalui pengeras suara, bahwa saat itu ada ratusan pasien dirawat dan 190 lebih pasien meninggal dunia.
Bupati menyatakan bahwa kabar tersebut keliru. “Maka kami meminta agar tidak perlu dibesar-besarkan, karena hanya akan menimbulkan ketakutan dan keresahan masyarakat pada umumnya. Dan hal ini akan menjadi pemicu,” kata bupati, di ruang kerjanya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/6/2021).
Bupati menjelaskan, beredarnya video itu berawal dari peristiwa tanggal 12 Juni 2021, di mana Polres Banjarnegara membubarkan pentas kesenian kuda lumping. Lantas seorang polisi menyiarkan melalui pengeras suara perihal kondisi Covid-19 di Banjarnegara.
Merespon kabar tersebut, Bupati Budhi mengaku langsung turun ke lapangan mengecek ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjarnegara. Dari data Dinkes, pada tanggal 12 Juni 2021, yang meninggal dunia hanya ada dua orang, yakni Ny. T (65 th) dan Tn. M (82 th) yang dipicu penyakit bawaan (komorbid).
“Ny T yang dirawat di Rumah Sakit Islam, diketahui mengidap sakit paru-paru, sedangkan Tuan M menderita gagal ginjal, dan dirawat di PKU Muhammadiyah,” ucap dia.
Mengetahui fakta tersebut, Bupati Banjarnegara sangat menyesalkan informasi yang disampaikan melalui pengeras suara di lapangan Desa Limbangan, Kecamatan Madukara itu. Dia merasa prihatin adanya penyampaian informasi oleh pihak tertentu yang justru membuat masyarakat takut dan panik. “Ada kehidupan juga ada kematian. Hal itu sudah menjadi hukum alam,” ucap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat sempat dibuat resah oleh tersebarnya video informasi yang disiarkan oleh Pihak Polres Banjarnegara melalui pengeras suara dalam pembubaran kesenian kuda lumping. Disebutkan bahwa saat ini Banjarnegara mengalami kenaikan angka Covid-19 sebesar 150 persen.
Disebutkan pula bahwa saat ini ada penderita Covid di Banjarnegara sebanyak 250 orang dalam perawatan, dan yang meninggal 192 orang. “Pada hari ini terpapar Covid-19, 250 orang. Meninggal dunia 192 meninggal dunia. Itu saya nyatakan tidak benar, hoaks, dan itu kalimat provokatif,” kata Budhi, melalui video, dikuti Senin (14/6).
Adapun yang senyatanya, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, adalah bahwa, angka pasien Covid-19 sebanyak 250 kasus Sementara, pihak Polres menyebut sebanyak 250 orang yang dirawat. “Terakhir, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, mematuhi protokol kesehatan. Mari kita jaga protokol kesehatan dan mempedomani PPKM Mikro yang berlaku,” pungkasnya.