[ad_1]
Kejadiaan nahas kembali menimpa Vivo. Tiga tahun silam, sempat ramai di media sosial, ponsel Vivo V5 milik seorang pengguna bernama Abdul Amin di Manokwari, Papua tiba-tiba terbakar. Kini, maskapai kargo yang berbasis di Hong Kong bahkan mengumumkan larangan ponsel Vivo setelah terjadi kebakaran.
Bahkan bukan hanya maskapai Hong Kong, Garuda Indonesia juga menerbitkan larangan pengiriman kargo smartphone Vivo semua tipe. Pada surat edaran yang kami terima, disebutkan sehubungan dengna kejadian insiden terbakarnya kiriman mobile phone merek Vivo Y20 di Bandar Udara Hong Kong pada 11 April 2021, maka Garuda Indonesia menyampaikan larangan atau embargo pengiriman handphone merek tersebut melalui kargo.
Baca juga: vivo X60 Series 5G Resmi di Indonesia, Bawa Kamera ZEISS Harga Mulai Rp8 Jutaan
Kronologi terbakarnya smartphone Vivo Y20 di Hong Kong
Media lokal Hong Kong, The Standard, melaporkan ponsel dan aksesoris terkait terbakar di landasan bandara tepat sebelum mereka akan dimuat ke pesawat pada akhir pekan kemarin. Barang yang terbakar tersebut termasuk kumpulan smartphone Vivo Y20 buatan China, yang akan dikirim ke Bangkok oleh anak perusahaan Hong Kong Airlines, Hong Kong Air Cargo.
Pada rekaman yang beredar secara online menunjukkan api mulai menyeruak dari dalam kotak, menyebabkan isinya rontok. Kobaran api segera menyebar ke kotak-kotak lainnya. Tak lama kemudian, tim penyelamat dengan alat pernapasan dari dinas pemadam kebakaran tiba dan memadamkan kobaran api pada pukul 5.56 pagi, setelah upaya 40 menit. Foto yang diposting menunjukkan logo “Vivo” pada kotak biru dan putih. Ponsel yang terbakar parah terlihat basah dan tersebar di aspal.
Vivo Mobile Pallet Catches Fire While Loading in Cargo Plane at HKG pic.twitter.com/sW7NXIoPd5
— Solo Shokeen (@SoloShokeen) April 11, 2021
Otoritas Bandara mengatakan tidak ada yang terluka selama insiden itu, menambahkan bahwa operasi bandara belum terpengaruh oleh kebakaran. Sumber mengatakan sebuah situs berukuran panjang 24 meter dan lebar 12 meter di landasan bandara terkena dampak kebakaran.
Menanggapi pertanyaan, Hong Kong Air Cargo mengatakan nomor penerbangan RH331 telah dijadwalkan lepas landas pada pukul 6.25 pagi. Perusahaan mengatakan akan mematuhi penyelidikan penyebab insiden, menambahkan bahwa mempertahankan operasi perusahaan dan keselamatan pengiriman kargo adalah prioritasnya.
Larangan pengiriman ponsel Vivo
Sebagaimana dilansir dari AirCargo World, kebakaran baterai di Bandara Internasional Hong Kong (HKG) pada 11 April membuat anak perusahaan kargo Hong Kong Airlines, Hong Kong Air Cargo, memberikan hukuman terhadap Vivo. Hong Kong Air Cargo mengeluarkan embargo semua ponsel Vivo, serta semua kargo dari perusahaan logistik Cargo Link Logistics HK Co Ltd dan Sky Pacific Logistics HK Co Ltd. Dalam embargo
Tragedi tersebut mengingatkan pada Samsung Galaxy Note 7 di tahun 2016. Akibat baterai yang mudah terbakar, seluruh maskapai melarang Galaxy Note 7. Samsung juga menarik peredaran perangkat ini.
“Kami memperhatikan bahwa pengiriman barang, beberapa di antaranya adalah produk Vivo, terbakar di apron parkir Bandara Internasional Hong Kong pada 11 April. Kami telah memberikan perhatian tinggi dan segera membentuk tim khusus untuk bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menentukan penyebabnya,” kata Vivo kepada Android Authority.
Sementara itu pihak Vivo Indonesia ketika kami konfirmasi mengenai kejadian tersebut belum bisa memberikan informasi secara rinci. “Sejauh ini bisa share standby statement vivo Indonesia sampai ada hasil investigasi lebih lanjut,” ujar Laode Iman, Head of Corporate Communications Vivo Indonesia.
[ad_2]
Sumber Berita