Di Acara Pelantikan ASN, Firli Singgung Kelompok Anti-Pancasila

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri mengatakan Pancasila bukan sekedar wajib dihapal dan dipelajari, melainkan harus membentuk karakter bangsa. Hal itu dia sampaikan dalam acara pelantikan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara di Gedung KPK.

“Pancasila bukan sekedar wajib dihapal atau hanya dipelajari sebagai sejarah perjuangan kemerdekaan semata, tapi sepatutnya dijiwai dalam membentuk karakter kuat setiap anak bangsa. Agar terbebas dari rongrongan golongan yang anti terhadap prinsip-prinsip falsafah Pancasila,” kata dia dalam pidatonya yang disiarkan secara daring, Senin, 1 Juni 2021.

Firli mengatakan Pancasila juga penting untuk dijiwai agar dapat jernih melihat ragam permasalahan bangsa, salah satunya dalam penanganan korupsi. Dia mengatakan penanganan korupsi tak boleh disorot hanya dari kaca mata pribadi, namun harus dilihat dari perspektif lebih luas.

“Jangan hanya disorot dari kaca mata pribadi, tapi pandangan luas sebagai bagian dari elemen bangsa dan negara,” ujar dia.

Dia mengatakan sebagai bagian dari penyelenggara negara dan pelaksana Undang-Undang, insan KPK wajib menjiwai Pancasila dalam menjalankan tugas. Dia mengatakan dalam menjalan tugasnya di KPK, pegawai juga harus berpedoman pada asas kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, proporsionalitas, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

“KPK berpedoman teguh pada nilai Pancasila agar tetap istiqomah, independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun,” kata dia.

Dalam acara pelantikan ini, sebanyak 1.271 pegawai dilantik menjadi ASN. Pimpinan KPK mensyaratkan pegawai yang dilantik merupakan mereka yang dinyatakan lolos Tes Wawasan Kebangsaan. Dalam tes itu, 75 pegawai dinyatakan tidak lolos dan terancam dipecat.

Tes itu sendiri menuai polemik di publik. Sejumlah pegawai KPK menuding bahwa persyaratan TWK merupakan hasil selundupan. Pegawai menduga tes hanya akal-akalan untuk menyingkirkan pegawai yang dikenal berintegritas, salah satunya Novel Baswedan.



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version