#

Hadapi Disrupsi Digital – KADIN dan RS Components Perkuat Ketahanan Rantai Pasokan Pabrikan Indonesia

Hadapi Disrupsi Digital – KADIN dan RS Components Perkuat Ketahanan Rantai Pasokan Pabrikan Indonesia

[ad_1]

 

Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi disrupsi dalam rantai pasokan global, bahkan sebelum pandemi global yang mengakibatkan kelangkaan beberapa barang. Banyak pabrikan berada di bawah tekanan untuk dapat mempertahankan daya saing dan produktivitas di tengah ketidakpastian politik global.

Di penghujung tahun 2019, pandemi COVID-19 datang dan menghantam ekonomi global sehingga menggeser pandangan hampir di semua sektor, termasuk rantai pasokan. Hal ini membutuhkan strategi rantai pasokan untuk memenuhi permintaan konsumen dan menghidupkan kembali perekonomian.

Pandemi merupakan peluang bagi pabrikan untuk menilai praktik saat ini, dan setelah itu merancang tindakan untuk awal baru menuju sistem rantai pasokan yang lebih tangguh tanpa mengorbankan daya saing.

Terkait dengan hal itu, RS Components (RS), mitra solusi omni-channel global untuk pelanggan dan pemasok industri, bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menyelenggarakan diskusi webinar dengan tema “Menghadapi Disrupsi Digital pada Rantai Pasokan Selama dan Pasca Pandemi COVID-19” hari ini, Jum at ( 28/05/2021 ).

Webinar  tersebut menghadirkan para pembicara   pakar pemerintah dan industri yang terdiri : Iskandar Zulkarnain, Ketua Komite Tetap Bidang Logistik dan Supply Chain (SC) KADIN, Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementrian Perindustrian, Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif INDEF, Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO, dan Setijadi, Ketua Supply Chain Indonesia.

“RS Components berkomitmen untuk mendukung pelanggan industri dengan menawarkan pilihan teknologi produk yang tak tertandingi, mengembangkan solusi inovatif, serta memberikan pengalaman pelanggan kelas dunia,” ujar Edwin Ginting, Business Development Manager RS Components Indonesia.

Pabrikan dihadapkan pada tantangan sistem rantai pasokan yang lebih tangguh. Meski banyak negara berkampanye agar memprioritaskan komponen lokal bagi pabrikan, hampir tidak mungkin bagi pabrikan untuk menjaga kelancaran operasi dengan mengambil bahan dari satu lokasi atau pemasok. Oleh karena itu, akses yang mulus dan andal ke rantai pasokan global yang diversifikasi menjadi lebih penting dari sebelumnya.

Dialog bisnis terbuka ini akan menjadi bentuk dukungan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui transmisi dan pertumbuhan yang akan diikuti oleh peserta dari pabrikan, pelaku bisnis, dan pelanggan di Indonesia.

Iskandar Zulkarnain, Ketua Komite Tetap Bidang Logistik dan Supply Chain (SC) KADIN memiliki visi dan misi yang sama dengan RS Components dalam mendorong keberlangsungan industri di Indonesia agar menjadi lebih tangguh selama dan pasca pandemi COVID-19.

“Kami berharap dialog bisnis ini akan menjadi peluang bagi industri terkait untuk tetap dapat menjalankan bisnisnya dengan baik tanpa rantai pasokan yang terganggu dikarenakan pandemi,” ujar Iskandar.

“Pemerintah melalui Kementrian Perindustrian, mendukung dialog bisnis ini dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk industri di Indonesia. Karena dengan adanya digitalisasi ini akan memudahkan pelaku industri dan logistik dalam menjalankan proses bisnisnya.” ujar Eko S.A. Cahyanto, Dirjen Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian.

Melalui Kementerian perindustrian, Pemerintah melaksanakan program dan kebijakan  pengembangan sektor industri dengan rantai pasok dan ekosistem yang terhubung secara digital sesuai visi industri 4.0.

Elemen Penting Infrastruktur Digital 

Dalam dialog bisnis terbuka tersebut, dipaparkan mengenai rantai pasok global yang konstruktif dan merekomendasikan peta aksi untuk pabrikan Indonesia agar lebih tangguh dalam mengelola rantai pasokannya tanpa mengorbankan daya saing, terutama selama pandemi global dengan menggunakan digitalisasi.

Hal ini seperti yang dipaparkan oleh ketiga panelis. Kukuh Kumara, Sekretaris Umum GAIKINDO mengungkapkan, ”Pengadopsian Industri 4.0 itu penting. Oleh karena itu, industri otomotif di Indonesia sudah mengadopsi digitalisasi.” Sementara itu, Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif INDEF, memaparkan mengenai supply chain setelah pandemi, “Setelah COVID-19 kondisi supply chain pastinya tidak akan sama. Akan ada banyak perubahan diversifikasi terhadap manajemen dan sisi logistik.”

Kedua poin tersebut di garisbawahi oleh Setijadi, Chairman of Supply Chain Indonesia bahwa solusi yang dibutuhkan adalah digitalisasi supply chain terintegrasi. Menurutnya, “Kita perlu menerapkan supply chain terintegrasi bagi pelaku industri di Indonesia untuk mendukung industri manufaktur.”

Kemitraan merupakan upaya memperkuat ketahanan rantai pasokan dengan memiliki berbagai sumber dan akses yang andal terhadap teknologi, produk, dan informasi. Solusi ini ditawarkan RS Components kepada pabrikan Indonesia untuk mencapai manajemen rantai pasokan yang lebih tangguh tanpa mengorbankan daya saing.

Infrastruktur digital yang kuat memungkinkan perusahaan beradaptasi dengan cepat di seluruh bisnis, tidak hanya dalam rantai pasokan mereka. Dari pemesanan online, melalui otomatisasi proses, analisis big data dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk membantu memprediksi tren, hingga mendukung peningkatan jumlah pekerja jarak jauh atau berbasis rumahan, digitalisasi telah menjadi elemen penting. Akses andal ke teknologi kritis memungkinkan perusahaan meminimalkan kesalahan dan mengelola rantai pasokan mereka secara lancar.

RS Components menjajaki lebih lanjut bagi pabrikan Indonesia untuk tetap berada di depan gejolak ekonomi, terutama dalam disrupsi rantai pasokan global dengan mengambil langkah-langkah digitalisasi yang diperlukan untuk menghilangkan dan mengantisipasi kerentanan di masa depan yang disebabkan oleh pandemi.

Saat ini RS Components telah bermitra bersama lebih dari 2.500 pemasok di seluruh dunia untuk memberi pelanggan lebih banyak akses ke berbagai solusi industri dan elektronik serta produk untuk membantu bisnis dan operasi berjalan dengan lancar.

 

 

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan