Hasil Komnas KIPI: Kasus Meninggal Usai Vaksinasi Tak Terkait Vaksin AstraZeneca

[ad_1]

Jakarta – Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI Hindra Irawan memastikan bahwa kejadian KIPI serius baru-baru ini tidak terkait vaksin AstraZeneca.

“Kasus KIPI terakhir yang sudah kami investigasi, setelah mengkaji data rekam medis pasien, dan pemeriksaan laboratorium, bisa disimpulkan kasus tersebut disebabkan oleh penyebab lain, tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca,” kata Hindra dalam keterangannya, Selasa, 25 Mei 2021.

Sebelumnya, pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus meninggal sehari setelah menerima vaksin AstraZeneca.

Mulanya, dikabarkan Trio merasa demam panas setelah mendapatkan vaksin Covid-19. Kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada Kamis. Almarhum dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.

Hindra menjelaskan, investigasi yang dilakukan Komnas KIPI melalui pengumpulan data-data kemudian dibandingkan dengan hasil uji klinik vaksin AstraZeneca. Sehingga, Komnas KIPI mengambil kesimpulan kejadian tersebut tidak berhubungan dengan vaksin AstraZeneca.

Menurut dia, proporsi KIPI yang dilaporkan masyarakat Indonesia mengenai AstraZeneca lebih rendah daripada data hasil uji klinik fase I-III vaksin tersebut. “Karena itu lah vaksin AstraZeneca aman digunakan,” kata dia.

Ketua Komda PP KIPI DKI Ellen Sianipar menambahkan, KIPI yang ditemukan di DKI masih bersifat ringan, seperti demam yang bisa hilang dengan sendirinya setelah 1-2 hari. Vaksin tersebut, kata dia, sebelumnya sudah disuntikkan terhadap anggota TNI dan Polri sejak akhir Maret lalu. Kemudian untuk masyarakat umum baru dipakai pada Mei.

“Sampai sekarang vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca masih berlangsung dan saya harap masyarakat masih percaya dengan vaksin tersebut,” ujar Ellen.

Adapun gejala yang perlu diperhatikan setelah vaksinasi Covid-19, termasuk dengan vaksin AstraZeneca adalah sakit kepala hebat, penglihatan kabur, sesak napas, sakit perut, dan pembengkakan tungkai. Jika hal itu terjadi, masyarakat disarankan melapor supaya bisa diberi petunjuk apakah harus dirujuk ke rumah sakit atau tidak.

Baca juga : Pakar Sebut Vaksin AstraZeneca Tak Cocok buat Usia di Bawah 30 Tahun

FRISKI RIANA



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version