[ad_1]
Awal pekan ini (18/5/2021) adalah puncak arus balik. Pelabuhan penyeberangan Bakauheni berpotensi membludak. Jika tidak dilakukan antisipasi, sangat berpotensi mengakibatkan ledakan klaster baru Covid-19.
Ibarat kata, cita rasa opor ayam belum lagi luntur dari lidah, tapi fisik sudah harus berpindah. Kurang lebih itulah gambaran paling pas terhadap aktivitas Kepala BNPB/Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo dan staf.
Jumat (14/5/2021) sore Doni memerintahkan Korspri Kolonel Czi Budi Irawan untuk mengkoordinasikan keberangkatan staf ke Bakaheuni untuk koordinasi penanganan puncak arus balik hari Minggu.
Lewat koordinasi singkat, hampir tengah malam empat unit mobil bergerak dari markas BNPB di Jl Pramuka, Jakarta Timur dengan tujuan Bakauheni, Provinsi Lampung.
Egy Massadiah, Tenaga Ahli Kepala BNPB yang selalu setia bergabung, hari itu absen.
Ketika dikonfirmasi, “Izin mas, kali ini tidak bergabung, badan kurang nyaman. Kayaknya kolesterol saya naik nih, akibat dampak menu lebaran. Saya istirahat dulu,” ujarnya tertawa di ujung telepon.
Matahari belum merekah di ufuk timur ketika rombongan tiba di kantor ASDP Bakauheni, keesokan paginya (15/5/2021).
Tiga agenda langsung digeber oleh Doni Monardo, yang tiba menggunakan helikopter sekitar pukul 09.00 WIB, dan landing di area Dermaga 6 Bakaheuni.
Doni didampingi Plt Deputi III BNPB, Dody Ruswandi, Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana, Dr Abdul Muhari serta perwakilan Mabes TNI dan Mabes Polri.
Dari titik pendaratan, Doni Monardo dan rombongan langsung melakukan peninjauan ke salah satu titik penyekatan arus mudik dan arus balik di Exit Tol Hatta, Lampung Selatan.
Di titik ini, Doni mendapat laporan singkat dari Kapolda Lampung, Irjen Pol Hendro Sugiatno mengenai aktivitas penyekatan terhadap arus mudik yang datang dari Pulau Jawa.
Pagi itu, hanya ada dua orang pengemudi logistik yang sedang menjalani swab antigen di Pos Hatta. Hasilnya negatif.
Secara umum, memang situasi arus mudik di Merak – Bakauheni relatif terkendali. Di lokasi ini, Doni Monardo menyerahkan bantuan 6 tenda dan alat swab sebagai antisipasi membludaknya arus balik, esok hari (17/5/2021).
Selesai peninjauan, Doni dan rombongan melanjutkan agenda kedua, Rakor Pengendalian Arus Mudik dan Arus Balik di VIP Room ASDP Bakaheuni.
Berturut-turut Doni Monardo meminta para pejabat yang hadir memberikan laporan, dimulai dari Kapolda Irjen Hendro.
Hendro pertama-tama menegaskan, bahwa yang utama dilakukan adalah melaksanakan mandatory test bagi pemudik dan pebalik.
Untuk pelaksanaannya, ia sudah berkoordinasi dengan jajaran Korem 043/Garuda Hitam, Dinkes Provinsi, BPBD/Satgas Covid-19 Daerah dan semua instansi terkait.
Terhadap keberadaan 6 pos penyekatan arus mudik, juga sudah dilakukan evaluasi. Terhadap sejumlah pos yang dinilai kurang efektif, akan dipindahkan ke titik baru di musim balik nanti.
Titik tadi tersebar di jalur timur, tengah dan sea port (Pelabuhan) serta tiga titik di rest area jalan tol trans Sumatera.
*Pingpong dan Balon*
Terhadap kemungkinan lonjakan arus balik, Kapolda Lampung selaku komandan lapangan penanganan arus mudik dan arus balik, meminta kepada Kepala BNPB untuk memenuhi segala keperluan di lapangan, termasuk cadangan alat swab antigen.
Masing-masing pos mengeluarkan stiker tertentu. Artinya, kendaraan yang sudah mendapatkan stiker di satu pos, dengan sendirinya tidak akan diberhentikan lagi di pos berikutnya.
“Sudah kami koordinasikan supaya tidak ada penumpukan arus balik di satu titik,” ujar Kapolda. Contoh, ketika terjadi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni, maka pihak pelabuhan akan melaporkan ke pos terdekat di rest area KM 20.
Petugas di rest area KM 20 akan menutup pintu keluar rest area sampai ada lampu hijau dari pos di Pelabuhan.
Begitu juga seandanya rest area 20 padat, akan diberitahukan ke pos rest area 49 agar menahan kendaraan. Begitu seterusnya ke belakang, sehingga tidak terjadi penumpukan di titik mana pun,” papar Kapolda Hendro.
Sedikit tambahan dari Danrem 043/Garuda Hitam, Brigjen TNI Drajad Brima Yoga, ihwal pengendalian arus mudik dan arus balik di wilayah perbatasan Lampung – Sumsel.
Terhadap pos-pos penyekatan di wilayah perbatasan provinsi, berlaku SOP yang sama dengan SOP di pos-pos penyekatan yang ada di jalur tengah, jalur timur, dan tol Trans Sumatera.
Doni Monardo memuji satunya komando dalam penanganan arus mudik dan arus balik di selat Sunda. Termasuk kerja sama yang baik anatara kementerian/lembaga pusat dan daerah.
“Seperti pesan Bapak Presiden, sinergi, sinergi, sinergi. Insya Allah kita bisa mengendalikan situasi dengan baik. Jangan ada yang mengambil kebijakan berbeda, apa pun alasannya. Harus satu komando. Pak Kapolda, tolong pastikan itu,” pesan Doni.
Pihak PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) melaporkan, sejak tanggal 22 April hingga 15 Mei 2021, tercatat 440.012 orang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera. Angka itu jauh di bawah prediksi 1,5 juta penyeberang.
Artinya, jumlah itu pula yang diperkirakan akan kembali menyeberang ke Jawa lewat Bakauheni. Tanpa kecuali, semua penyeberang harus dipastikan menjalani rapid test.
“Yang positif, bukan diputar balik melainkan langsung dikarantina. “Jangan sampai terjadi fenomena pingpong,” ujar Doni.
Yang dimaksud Doni adalah pergerakan tik-tok, bolak-balik antara Jawa dan Sumatera dalam mengoper virus corona.
Saat Pulau Jawa banyak yang merah dan Sumatera banyak yang kuning dan hijau, lalu para penyeberang Jawa membawa virus ke Sumatera.
Saat ini, kondisinya terbalik, Jawa relatif landai. Banyak daerah berstatus kuning dan hijau, sementara banyak daerah di Sumatera berstatus oranye dan merah.
Nah, Doni tidak mau karena keteledoran di perbatasan atau di area penyeberangan lalu virus itu balik lagi ke Jawa. “Sebab kalau itu yang terjadi, sama saja pingpong, tidak akan selesai-selesai,” ujarnya.
Satu lagi yang harus dihindari adalah fenomena pengendalian corona balon.
“Balon kan kalau ditekan di satu sisi, sisi lain akan menggelembung,” kata Doni.
Kuncinya ada di disiplin dan kerjasama semua pihak. Petugasnya bergerak satu komando, pemerintah pusat dan daerah bekerjasama dengan baik, “Didukung masyarakat yang sadar menerapkan protokol kesehatan,” kata Doni pula.
*Hindari Penumpukan*
Hal lain yang ditekankan Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo adalah perhatian semua petugas agar tidak terjadi penumpukan di satu titik.
Pola koordinasi yang sudah dipaparkan Kapolda, harus bisa dilaksanakan dengan baik di lapangan. Berhubung, kondisi arus balik akan berlangsung dalam putaran waktu 24 jam sehari, maka petugas harus diatur tiga shift agar senantiasa fresh.
Doni mengapresiasi pihak ASDP yang akan membuka tujuh dermaga yang tersedia. Artinya, semua dermawa akan dioperasikan, untuk menghindari penumpukan.
Doni juga mengapresiasi respons positif para pengusaha ferry swasta yang telah bersedia untuk mengerahkan semua armada ferry-nya untuk stand by, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Itu artinya, pada saat terjadi lonjakan arus balik besok dan hari-hari ke depan, sudah ada 69 ferry yang stand by.
Dengan dioperasikannya tujuh dermaga dan seluruh armada ferry yang ada, artinya pihak otoritas penyeberangan sudah membuka kapasitas maksimalnya.
Satu unit ferry berkapasitas maksimal 1.000 penumpang. Artinya, aka nada 400 trip penyeberangan dengan 69 unit ferry dan 7 dermaga yang tersedia, dengan asumsi jumlah pemudik 400 ribu lebih akan kembali ke Jawa lewat Bakauheni.
Kondisi tersebut masih sangat dinamis. Karenanya, Doni Monardo tidak pernah mengendorkan perhatian terhadap titik-titik krusial, baik yang ada di Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, maupun di bandara-bandara yang padat arus mudik-arus balik.
Karenanya, Doni kembali menggelar Rapat Koordinasi Update Pengaturan Mobilitas Penduduk pada Peniadaan Mudik dan Kesiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasca Idul Fitri 1442 H. Rakor virtual itu berlangsung Minggu (16/5/2021) pukul 13.00 WIB.
#roso daras
baca juga: Menguak Sisi Rahasia dan Jenaka Doni Monardo
[ad_2]
Sumber Berita