[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Yudisial (KY) menegaskan tidak pernah meminta pungutan dalam bentuk apa pun kepada para calon hakim agung dalam menjelang Lebaran 2021 atau Idul Fitri. “Komisi Yudisial tidak pernah meminta apa pun kepada siapa pun dan dalam rangka apa pun,” kata Juru Bicara KY Miko Ginting, Ahad, 9 Mei 2021.
Ia menyatakan jika ada pihak yang mengatasnamakan lembaga maupun anggota Komisi Yudisial maka hal itu merupakan upaya penipuan. Komisi Yudisial, kata dia, mendapatkan informasi adanya pihak-pihak yang mengatasnamakan lembaga tersebut untuk meminta sesuatu kepada para calon hakim agung.
Oleh sebab itu, KY mengimbau para calon hakim agung atau pihak lain agar tidak mengindahkan sekaligus melaporkan apabila terdapat tindakan demikian. “Laporan dapat disampaikan melalui email humas@komisiyudisial.go.id,” ujar Miko.
Sebelumnya, KY telah mengumumkan 45 calon hakim agung lolos seleksi kualitas sebagai salah satu syarat guna mengisi 13 formasi yang dibutuhkan Mahkamah Agung (MA). Para calon hakim agung yang lolos selanjutnya akan mengikuti seleksi kesehatan dan kepribadian pada pekan ketiga Juni 2021.
Ihwal dengan kamar yang dipilih, sebanyak 27 orang memilih kamar pidana, 13 orang memilih kamar perdata, tiga orang memilih kamar militer, dan dua orang memilih kamar tata usaha negara khusus pajak. Jika dilihat dari jenis kelamin, ada 40 orang laki-laki dan lima perempuan.
Seleksi yang telah diumumkan Komisi Yudisial dilakukan sesuai dengan permintaan Mahkamah Agung untuk mengisi posisi 13 hakim agung yang kosong. Posisi yang dibutuhkan, yaitu dua hakim agung untuk kamar perdata, delapan hakim agung untuk kamar pidana, satu hakim agung untuk kamar militer, dan dua hakim agung untuk kamar tata usaha negara khusus pajak.
Baca juga: Komisi Yudisial Terima 494 Aduan Pelanggaran Kode Etik Hakim Dalam 3 Bulan
[ad_2]
Sumber Berita