Kumpulkan Sekjen Koalisi Jokowi, Hasto PDIP: Tak Bicara Politik secara Serius

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengumpulkan sekretaris jenderal koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk buka bersama di kantor PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada Kamis kemarin, 7 Mei 2021. Hasto mengatakan dalam pertemuan itu tak ada pembicaraan politik yang serius.

“Kami tak bicara politik secara serius. Kami agak jarang bertemu karena masih masa pandemi meskipun selama ini komunikasi tetap dijaga,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Mei 2021.

Tetamu yang hadir dalam pertemuan itu yakni Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Arwani Thomafi, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Hasanuddin Wahid, Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor, Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq, lalu Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Verry Surya Hendrawan.

Hadir juga Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni dan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani. Adapun Hasto didampingi Wasekjen PDIP Arif Wibowo, Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia Hamka Haq dan Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri, kader PDIP yang juga tokoh NU Zuhairi Misrawi dan anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus.

“Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri mengikuti acara ini secara daring,” kata Hasto.

Hasto Kristiyanto pun mengucapkan terima kasih kepada rekannya para sekjen parpol koalisi yang bersedia hadir di kantor PDIP. Dia lantas berujar, PDIP terus berkomitmen untuk menjadi rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya.

Dalam acara itu, PDIP mengundang Gus Miftah untuk hadir memberikan tausiyah. Hasto menjelaskan, pihaknya menilai Gus Miftah adalah sosok kiai muda yang fenomenal dan memiliki pemahaman mendalam soal pembumian Pancasila dan nilai-nilai Islam.

PDIP terus membangun semangat persahabatan. Bahkan dulu sebelum pelaksanaan Idul Fitri Bung Karno meminta kepada Kiai Wahab (pendiri NU) untuk betul-betul menjadikan Idul Fitri itu guna membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa, untuk menyatukan seluruh spirit kebangsaan kita,” kata Hasto.



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version