[ad_1]
TEMPO.CO, Surakarta – Pasangan Bagyo Wahyono – FX Suparjo (BaJo) mengatakan mengkritisi Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta jika sudah dinyatakan menang pada Pilkada Solo 2020.
“Pemerintahan Mas Gibran dan Pak Teguh harus lebih hati-hati dan prorakyat. BaJo akan selalu mengkritisi karena kami sebagai oposisi,” kata Bagyo Wahyono saat ditemui di posko pemenangan miliknya di Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu 9 Desember 2020.
Ia akan mengajak masyarakat Kota Solo akan selalu mengawal kepemimpinan Gibran sampai dengan masa akhir jabatan. “Kami akan kawal terus, jangan sampai (kepemimpinan Gibran-Teguh) malah memperlebar jurang tangis, jurang derita masyarakat,” katanya.
Meski nanti akan memposisikan diri sebagai koalisi, pihaknya akan tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat dan melawan kebijakan yang tidak prorakyat.
“Masyarakat ingin adem, jangan menambah gesekan yang lebih luas. BaJo jadi pejuang masyarakat karena masyarakat punya hak-hak yang harus diterima,” katanya.
Sementara itu, meski secara hitung cepat hasil yang diperoleh pasangan BaJo tidak menggembirakan, kata dia, kontestasi politik kali ini memberikan pembelajaran berharga baginya.
“Ini tetap jadi hal yang luar biasa bagi saya, bagi Tikus Pithi, dan koalisi rakyat. Meski kita lewat jalur independen tetapi ini sudah memecahkan rekor,” katanya yang pada Pilkada 2020 tersebut diusung oleh Organisasi Kemasyarakatan Tikus Pithi melalui jalur perseorangan.
Mengenai hasil tersebut, Bagyo juga akan terus mengawal hingga nanti ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
[ad_2]
Sumber Berita