[ad_1]
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan keputusan ini diambil berdasarkan Surat Keputusan (SK) empat menteri dan hasil rapat dengan pihak sekolahan. Namun, tidak semua sekolah akan dibuka tanpa menyiapkan protokol kesehatan.
“Jadi setiap sekolah akan dicermati dahulu sampai wali maupun orangtua murid puas,” katanya, Selasa (22/12).
Untuk minggu pertama bulan Januari, pihaknya akan melakukan persiapan dan simulasi terlebih dahulu. Seperti mengakomodir kesiapan sekolah serta mencari tahu latar belakang guru dan siswa yang memiliki riwayat penyakit. Sehingga, mereka tidak perlu memaksakan diri. Kemudian, langsung diturunkan satgas.
Jika satgas COVID-19 Palembang memastikan kesiapannya baik, maka minggu kedua proses belajar dan mengajar baru akan dimulai. Namun, jika hasil pengecekan tidak memenuhi standar maka sekolah tersebut tidak bisa melaksanakan proses belajar dan mengajar secara offline.
“Jadi sekolah yang tidak memenuhi syarat maka akan dilakukan secara online. Jadi tidak semuanya dilakukan offline,” ujarnya.
Selain itu, semua kegiatan seperti kantin, olahraga dan lain sebagainya ditiadakan. Lalu, waktu pembelajaran pun hanya 20 menit sehingga tidak terlalu lama di sekolah. Tak hanya itu, sistem belajar dan mengajar pun akan dilakukan secara bergantian. Seperti, Senin dikhususkan kelas I. Kemudian, Selasa dikhususkan kelas II. Lalu, Rabu dikhususkan kelas III. Serta, akan dilakukan juga pembatasan jumlah siswa disetiap kelasnya yakni hanya sebanyak 18 siswa
Pihaknya juga akan memberlakukan sistem bergantian untuk jadwal kepulangan sehingga tidak terjadi penumpukan. Sistem ini nantinya diberlakukan bagi TK, PAUD, SD hingga SMP baik Negeri maupun Swasta. Bahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemprov Sumsel untuk pemberlakuan di SMA.
“Jika nantinya ada kasus baru maka kami akan menghentikan proses belajar ini dan dikembalikan secara online lagi,” tutupnya.
Reporter: Alwi Alim
Editor: Bernadetta Febriana
[ad_2]
Sumber Berita