Nasihati PDIP, Demokrat: Ingat Tak Ada Kawan atau Lawan Abadi dalam Politik

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengingatkan PDIP bahwa tak ada kawan atau lawan abadi dalam politik. Hal ini disampaikan Kamhar menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan partainya sulit berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2024.

Kamhar mengatakan secara empirik Partai Demokrat memang belum pernah berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Namun, ia menilai tak ada hal mendasar, apalagi secara ideologis, yang menghalangi kemungkinan kedua partai membangun koalisi di kemudian hari.

“Ingat pameo dalam politik, tak ada kawan dan lawan yang abadi kecuali kepentingan,” kata Kamhar dalam keterangannya, Sabtu, 29 Mei 2021.

Kamhar mengatakan sah-sah saja Hasto membuat pernyataan PDIP sulit berkoalisi dengan Demokrat. Namun dia mempertanyakan jika yang menjadi faktor penghalang koalisi itu adalah ideologi dan karakteristik partai politik.

Menurut Kamhar, variabel yang disebutkan Hasto itu ada juga dalam koalisi partai politik yang tergabung di pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini. “Jadi apa yang disampaikannya kontradiktif,” ujar Kamhar.

Kamhar mengatakan, Demokrat memiliki pengalaman dua periode mengawal pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan mengkonsolidasikan koalisi partai-partai pendukung pemerintah. Ia menyebut dari situ Demokrat memaknai bahwa politik senantiasa cair dan dinamis.

Koalisi, kata Kamhar, dibandung atas dasar kesamaan kepentingan dan cara pandang mewujudkan kepentingan itu. Ia mengatakan, pada praktiknya tak ada kendala dalam membangun koalisi baik sesama partai nasionalis maupun antara partai nasionalis dan partai Islam.

Kamhar mengimbuhkan, komposisi koalisi itu pernah dilakukan Demokrat ketika SBY menjadi presiden. “Tak ada persoalan sama sekali, malah saling menguatkan karena masing-masing partai politik memiliki keunggulan komparatif,” kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya membuka diri berkoalisi dengan Partai Gerindra dan sejumlah partai lainnya untuk Pilpres 2024. Namun ia mengatakan partai banteng sulit berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena perbedaan ideologi.

“Dengan Demokrat juga basisnya beda, partai elektoral. Kami partai ideologi yang bertumpu pada kekuatan massa. Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan,” kata Hasto dalam diskusi daring, Jumat, 28 Mei 2021.

Baca juga: Pilpres 2024, PDIP Siap Koalisi dengan Gerindra, Menolak Demokrat dan PKS



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version