P2G Anggap Sekolah Tatap Muka 2 Hari Sepekan Berpotensi Tidak Efektif

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, menilai sekolah tatap muka (PTM) yang hanya 2 jam di sekolah berpotensi tidak efektif. “Dua jam hanya dua hari lebih baik di rumah kalau model seperti ini,” kata Satriwan kepada Tempo, Selasa, 8 Juni 2021.

Satriwan mengatakan, pembelajaran jarak jauh (PJJ) biasanya memakan waktu sekitar 4 jam untuk 4-5 mata pelajaran. Jika 2 hari harus PTM dengan maksimal belajar 2 jam di sekolah, maka hanya dua mata pelajaran saja yang bisa diajarkan ke siswa.

Selain itu, Satriwan juga memandang risiko akan lebih besar jika murid harus ke sekolah dan hanya belajar selama 2 jam. Sebab, tak ada yang mengawasi mereka ketika pulang sekolah.

Dalam hasil evaluasi uji coba PTM yang dilakukan P2G, Satriwan mengungkapkan terjadi pelanggaran protokol kesehatan di kalangan murid. Di angkutan umum, misalnya, para murid duduk rapat. Menggunakan masker di dagu, nongkrong di mana-mana. “Itu terjadi di Kabupaten Bogor, Bekasi, Bukittinggi, Aceh, Medan. Ini bermasalah, tidak ada yang mengawasi,” katanya.

Meski begitu, Satriwan tidak menutup mata bahwa ada daerah yang mengharapkan sekolah kembali dibuka. Ia menyarankan agar daerah dengan positivity rate rendah, khususnya di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal), masuk sekolah seperti biasa dengan kenormalan baru. 

Pembelajaran tatap muka di sekolah akan diberlakukan mulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang. Dalam rapat terbatas Senin kemarin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan bahwa sekolah tatap muka terbatas harus dijalankan dengan ekstra hati-hati. Di antaranya, sekolah hanya boleh dilakukan maksimal dua hari dalam seminggu dengan waktu belajar maksimal dua jam.

“Jadi, seminggu hanya maksimal dua hari boleh tatap muka. Setiap hari, maksimal hanya dua jam. Dan kelas hanya diperbolehkan maksimal 25 persen dari jumlah murid yang hadir,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan hasil rapat dalam konferensi pers usai ratas, Senin, 7 Juni 2021.



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *