[ad_1]
EKSEKUTIF.com – Menyikapi pandemi Covid-19 yang mengharuskan adanya social distancing sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus, PT. Metropolitan Land, Tbk. (Metland) melakukan inovasi baru berbasis teknologi digital, termasuk dalam pemasaran dan penjualan melalui strategi digital marketing. Berkat inovasi dan terobosan ini, kinerja usaha tetap terjaga dan mampu membukukan laba di tengah pandemi Covid-19 ini .
Hal ini terungkap dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT. Metropolitan Land, Tbk. (Metland) yang dilaksanakan untuk melaporkan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Terapat lima agenda utama yang dibahas, di antaraya persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan kegiatan Perseroan, Laporan kegiatan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan tahun buku 2020, penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2020, penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2021, penentuan gaji, honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan.
Melalui berbagai strategi dan inovasi bisnis, di tengah pandemi PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mampu mencatatkan laba bersih tahun buku 2020 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp272,2 miliar, terkoreksi 44,15% dibandingkan tahun sebelumnya Rp487 miliar.
“Menyikapi tantangan baru akibat pandemi, kami juga terus berupaya keras menyiasatinya dengan inovasi dan strategi baru. Di antaranya untuk pemasaran dan penjualan, kami tidak lagi mengandalkan pola konvensional, namun banyak menempuh strategi baru berbasis teknologi informasi melalui digital marketing. Melalui cara ini, aktivitas sales dan marketing tetap bisa dilakukan optimal, sehingga kinerja penjualan bisa dipertahankan. Meski ada penurunan, namun secara umum perusahaan berkinerjka positif dan mampu membukukan laba, kendati ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya” ungkap Olivia Surodjo, Direktur PT Metropolitan Land Tbk, dalam jumpa pers virtual pada hari ini (14/06)/2021).
Dengan paraihan ini, RUPST Metland memutuskan untuk membagikan sebesar 20% dari laba bersih tahun buku 2020 yaitu Rp54,43 miliar yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebanyak 7.655.126.330 lembar saham atau sebesar Rp7,11 per lembar saham. Rapat juga memutuskan laba yang akan dialokasikan sebagai cadangan sebesar Rp2 miliar. Sedangkan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Perseroan.
Dari RUPST ini, perseroan juga mengalami perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris dikarenakan berakhirnya masa jabatan (pensiun) dari Kamardy Arief sebagai Komisaris Independen dan Thomas J. Angfendy sebagai Presiden Direktur. RUPST telah menyetujui pengangkatan Lanny Bambang sebagai Komisaris Independen dan Anhar Sudradjat sebagai Presiden Direktur.
Laporan tahunan tersebut diterima baik dan mendapatkan pengesahan serta persetujuan di RUPST. Direksi dan Dewan Komisaris juga mendapat pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan untuk tahun buku 2020.
Kinerja Usaha 2020
Dalam kesempatan itu, Olivia juga menjelaskan bahwa nilai ekuitas Perseroan naik sebesar 5,90% menjadi Rp4,1 triliun dan aset Perseroan pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 2,87%, menjadi Rp5,9 triliun ditahun 2020.
Sepanjang tahun 2020, Metland membukukan pendapatan Rp1,1 triliun turun 20,87% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya Rp1,4 triliun. Penurunan pendapatan tersebut disebabkan seluruh segmen usaha Metland mengalami penurunan di tahun 2020, dengan penurunan terbesar berasal dari segmen real estat yang turun Rp120 miliar.
Kendati demikian, semua proyek memberikan kontribusi, adapun pembukuan penjualan terbesar berasal dari proyek Metland Puri dan Riviera at Puri, Metland Menteng dan Metland Cibitung. Sedangkan dari sisi presentase penurunan terbesar berasal dari segmen hotel yang mengalami penurunan hingga 47,61% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Metland juga melakukan penyesuaian strategi dengan mengikuti kondisi pasar. Di sebutkan, pada tahun 2020, demand terhadap produk properti sebagian besar berasal di segmen harga dibawah Rp 1 miliar. Karena itu fokus pemasaran yang dilakukan Metland juga disesuaikan pada produk-produk yang berada di kisaran harga tersebut. Untuk menunjang penjualan disegmen tersebut, Metland juga memberikan penawaran tenor cicilan uang muka (down payment) yang lebih panjang, sehingga lebih terjangkau bagi konsumen yang berasal dari generasi milenial.
Tahun 2020 Metland juga menjalin kerjasama dengan mitra strategis PT KA Properti Management (KAPM) untuk pengembangan KAI Living – Cluster Batavia di Metland Cibitung. Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong portofolio Metland, khususnya dalam menciptakan potensi bisnis baru yang dapat menopang pertumbuhan ke depan.
Walaupun kinerja perusahaan lebih rendah dari tahun sebelumnya, Metland dapat menjaga kinerja kerja positif dengan baik yang diakui oleh pihak independen. Hal ini dapat dilihat dari diraihnya beberapa penghargaan bergengsi, antara lain 2020 Asia’s 200 Best Companies Under USD 1 Billion dari Majalah Forbes Asia, Best of The Best Awards – The Top 50 Companies for 2020 versi Majalah Forbes Indonesia (penghargaan ini merupakan kali ke lima yang Metland terima setelah sebelumya tahun 2013, 2015, 2016 dan 2018) dan berbagai penghargaan lainnya.
Strategi 2021
Setelah sukses memasarkan Wisteria (sold out) pada tahap 1, Metland bersama Keppel Land Ltd meneruskan penjualan Wisteria dengan meluncurkan produk tahap dua diawal kuartal II 2021. Tahap kedua kembali ditawarkan sekitar 201 unit rumah dan 50% unitnya langsung terserap pasar.
Wahyu Sulistio, Direktur PT Metropolitan Land Tbk., menyatakan, ke depan Metland juga akan terus meningkatkan pemasaran produk yang telah diluncurkan pada awal tahun ini. Di antaranya seperti; Cluster Oxalis di Metland Puri yang sebelumnya telah sukses dipasarkan (sold out) pada tahap 1 dan sedang meneruskan penjualan tahap dua dengan harga mulai Rp1 miliar-an, Cluster Batavia di Metland Cibitung yang juga sebelumnya sukses dipasarkan (sold out) tahap 1 dengan total 114 unit dan sedang meneruskan penjualan tahap dua sekitar 101 unit dengan harga mulai Rp500 juta-an, Cluster The Northbend di Metland Cyber City dan Cluster Aimara di Metland Cileungsi.
“Saat ini Metland juga sedang menjalankan program untuk produk-produk inden dengan memberikan kemudahan seperti down payment (DP) mulai Rp12 juta-an langsung akad, free biaya-biaya hingga voucher belanja jutaan rupiah dengan syarat dan ketentuan yang berlaku” ujar Wahyu Sulistio.
Meski pandemi masih berlangsung, perseroan optimistis tahun ini bisa meningkatkan penjualan dengan target hingga Rp 1,2 triliun. Beberpa proyek yang sempat terhenti juga akan terus dikejar. Di antaranya menyelesaikan pembangunan Hotel Horison Ultima Kertajati yang saat ini sedang memasuki tahap penyelesaian dan finishing interior. “Pada kuartal 4 mendatang Metland akan mulai mengoperasikan Hotel Horison Ultima Kertajati” lanjut Wahyu.
Metland juga mencermati masih adanya tantangan yang di hadapai pada tahun 2021, seperti tantangan ekonomi, industri maupun pandemi global Covid-19. Dalam kaitan ini, Metland senantiasa melakukan inovasi serta promosi iklan dan strategi pemasaran digital untuk memberikan stimulus tambahan agar dapat menumbuhkan kembali daya beli masyarakat.
Tercatat hingga bulan Maret 2021, Metland mencatatkan pendapatan sebesar Rp191 miliar, yaitu Rp109 miliar dari penjualan properti dan Rp82 miliar dari pendapatan berkelanjutan serta laba bersih sebesar Rp51 miliar. Sementara itu, hingga Maret 2021 Metland membukukan total marketing sales sebesar Rp275 miliar. (ACH)
23 kali dilihat, 23 kali dilihat hari ini
[ad_2]
Sumber Berita