[ad_1]
Agustinus Jatmiko, General Manager PLN Persero Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur kepada VOA menjelaskan pemulihan sistem kelistrikan yang terganggu akibat bencana alam siklon tropis Seroja di NTT sudah mencapai 60 persen. Beberapa daerah yang masih dilakukan pemulihan sistem kelistrikan PLN, yaitu di Kabupaten Flores Timur, Lembata dan Kabupaten Sumba Timur.
Pemulihan kelistrikan juga masih dilakukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu di Pulau Timor.
“Sementara kabupaten-kabupaten lain itu kondisinya sudah pulih. Kalau dari prosentase dari seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur kami sudah memulihkan lebih dari 60 persen ya, jadi yang tadi saya sebutkan masih proses pemulihan itu kira-kira 40 persen. Ini yang dalam minggu ini akan kami selesaikan,” jelas Agustinus Jatmiko ketika dihubungi Minggu (11/4) sore.
Diakuinya upaya pemulihan sistem kelistrikan di 14 kabupaten di NTT itu ikut dibantu personel yang dikirim dari PLN Jawa Timur, Bali, NTB, Maluku, Sulawesi Selatan dan Papua.
Juga akan ada penambahan 30-40 petugas kelistrikan PLN dari Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Jakarta dan Banten yang akan memulihkan kelistrikan di pulau-pulau kecil, seperti pulau Semau, Rote dan Pulau Sabu.
“Waktu itu dengan melihat kondisi yang ada itu bisa sampai satu bulan tetapi Dengan tambahan personel, dengan tambahan peralatan, tambahan material yang sudah berdatangan dibantu oleh Pemda dan TNI POLRI kami optimis dalam dua minggu itu bisa kami selesaikan,” kata Agustinus Jatmiko.
Menurutnya dalam sepekan terakhir, 723 petugas PLN bekerja keras untuk memulihkan sistem kelistrikan PLN yang terdampak bencana alam pada Minggu (4/4). Angin kencang, banjir bandang dan longsor menyebabkan 4.002 gardu listrik distribusi terdampak sehingga 635.979 rumah tangga mengalami pemadaman aliran listrik selama berhari-hari.
“Kalau dari jumlah pelanggan itu secara umum seluruh provinsi di Nusa Tenggara Timur sudah hampir 50 persen pulih untuk yang selebihnya ini yang kami selesaikan di minggu ini,” janji Agustinus Jatmiko seraya menambahkan kebutuhan material suku cadang yang dibutuhkan untuk pemulihan listrik di NTT seperti tiang, trafo dan aksesoris kelistrikan lainnya mencukupi.
Kupang Belum Terjangkau
Sementara itu Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi dalam konferensi Pers secara daring pada Minggu (11/4) malam mengatakan dari seluruh wilayah terdampak bencana alam di NTT, Kabupaten Kupang, adalah yang paling belum terjangkau pelayanan pendistribusian logistik bantuan baik melalui darat dan laut.
“Kita tahu kemarin-kemarin cuacanya sangat tidak bersahabat oleh sebab itu ada beberapa desa di Kabupaten Kupang yang belum terjangkau oleh kita di Posko pusat sini. Oleh sebab itu mulai besok kami akan kerahkan armada yang ada di kami yaitu berupa helikopter untuk menuju ke tempat-tempat yang belum terjangkau,” jelas Josef Nae Soi yang berbicara dari Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja di Kantor Gubernur NTT, Kota Kupang.
Josef mengutarakan selain Kabupaten Kupang, seluruh desa-desa terdampak bencana di kabupaten lainnya termasuk di Flores Timur, Lembata dan Alor relatif sudah terjangkau bantuan logistik.
Dalam konferensi pers itu Josef Nae Soi memperbarui data korban meninggal di NTT menjadi 177 jiwa atau bertambah tiga dari angka yang dirilis sehari sebelumnya sebanyak 174. Jumlah korban hilang sebanyak 45 jiwa. 166 orang luka-luka.
Mengutip data BNPB dampak bencana siklon tropis Seroja di NTT menimbulkan kerugian materil berupa 6.811 rumah rusak berat, 2.198 rumah rusak sedang, 18.339 rumah rusak ringan, sedangkan jumlah pengungsi sebanyak 15.687 jiwa. [yl/em]
[ad_2]
Sumber Berita