[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian RI menyebut jika ada upaya dari Ali Kalora, pemimpin dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), untuk menyerahkan diri.
Namun, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono, upaya Ali Kalora tersebut terganjal lantaran mendapat tekanan dari anggota kelompok MIT terkait dengan keamanan keluarganya.
“Ya segala kemungkinan terjadi seperti itu di sana. Ada usaha untuk menyerahkan diri dan sebagainya. Itu tentunya telah didalami oleh anggota TNI dan Polri yang menggelar Operasi Madago Raya,” ucap Rusdi saat dikonfirmasi pada Selasa, 25 Mei 2021.
Operasi Madago Raya, yang sebelumnya bernama Tinombala, dibentuk untuk melumpuhkan dan menangkap jaringan teroris MIT yang dipimpin Santoso. Santoso telah tewas setelah baku tembak dengan satuan tugas Tinombala pada 18 Juli 2016. Posisi Santoso kemudian diisi oleh Ali Kalora.
Operasi ini melibatkan gabungan pasukan Polri-TNI untuk meringkus sisa-sisa teroris kelompok Santoso di Poso. Belakangan, Satgas Madago Raya melibatkan Kopassus TNI AD dan Brimob Polri untuk memburu sejumlah teroris tersisa dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora itu.
Baca juga: Sederet Fakta Dugaan Pembunuhan 4 Petani oleh Kelompok Teroris Ali Kalora
ANDITA RAHMA
[ad_2]
Sumber Berita