[ad_1]
Pandemi virus Corona telah menghentikan kegiatan produksi film dan membuat bioskop-bioskor ditutup. Akibatnya, para produsen film Indonesia mengalami kehilangan pendapatan hingga ratusan miliar rupiah. Menariknya, pandemi dan praktik pembatasan sosial, telah mendorong para produser dan pembuat film untuk semakin kreatif dalam storytelling mereka.
Dengan kemampuannya menghemat waktu dan ongkos produksi, produksi film secara virtual dapat menjadi penyelamat banyak perusahaan pembuat film. Contohnya, dengan menggunakan teknologi game seperti Unreal Engine, pembuat film bisa membangun environment digital yang dapat meniru frame render final, seprti yang diungkapkan oleh Quentin Staes-Polet, GM SEA/India, EPIC Games , baru-baru ini.
Teknologi pembuatan film secara virtual ini sejatinya adalah bagaimana menampilkan keajaiban teknologo video game ke dalam film layar lebar.
Menurut Quentin, dengan teknologi tersebut membuat seluruh tim produksi memiliki visi produk final yang sama. “Perubahan apapun bisa digabungkan kembali secara berulang-ulang dan kolaboratif, yang pada dasarnya telah mengubah pipeline pembuatan film tradisional yang kaku menjadi proses pararel yang mempersingkat waktu produksi secara keseluruhan. Keputusan kreatif tentang pengambilan gambar dan sequence bisa diambil lebih awal dan tak perlu menunggu sampai fase pascaproduksi,” jelasnya.
“Produksi film secara virtual, yang ditenagai oleh teknologi video game, akan menjadi pendobrak cara kita membuat konten di masa depan, mulai dari produksi DIY digital hingga blockbuster di masa depan,” tambahnya.
Serial Game of Thrones dan The Mandalorian Season 1 menjadi contoh bagaimana Unreal Engine dari Epic Games bisa membantu produksi film-film berkualitas tinggi yang hemat waktu dan biaya.
“Produksi film virtual memungkinkan berbagai departemen film bekerja secara lebih erat dan real-time, untuk mewujudkan produk final yang hemat waktu dan biaya. Pada saat industri bergulat dengan dampak pandemi global, produksi virtual mungkin merupakan evolusi yang alami bagi industri hiburan,” tegas Quentin
[ad_2]
Sumber Berita