Jakarta, Gatra.com – Pasangan suami-istri, Jhon Krasinski dan Emily Blunt berduet lagi di film terbaru mereka, A Quiet Place Part II. Seperti sebelumnya, di sekuel ini, Krasinski kembali didapuk menjadi sutradara dan penulis naskah. Berikut resensi film A Quiet Place Part II.
Film dibuka dengan scene singkat tentang hari pertama. Awal ketika monster yang sensitif bunyi tersebut tiba di bumi dan menghabisi semua manusia yang membuat suara apa pun. Momen ketika kehidupan Lee Abbott (Jhon Krasinski), istrinya Evelyn (Emily Blunt), serta ketiga anak mereka Regan (Millicent Simmonds) yang tuna rungu, Marcus (Noah Jupe), dan Beau (Dean Woodward) mendadak runtuh berantakan.
Di prekuelnya, Beau (kala itu diperankan Cade Woodward) meninggal setelah robot mainannya mengeluarkan bebunyian dan membuat dia dihabisi sang monster. Sementara, sang ayah mengorbankan dirinya dibunuh oleh monster demi menyelamatkan keluarga dan bayi mereka yang baru lahir.
Rumah dan ladang mereka yang aman kini sudah habis terbakar. Evelyn membawa ketiga anaknya mengungsi ke kediaman penyintas lainnya yang terletak di bukit, tak jauh dari tempat tinggal sebelumnya. Tak disangka penghuni bukit itu adalah kawan lama mereka, Emmett (Cillian Murphy) yang juga tengah berduka karena kehilangan istri dan kedua putranya.
Karena lokasinya di tempat yang lebih tinggi, radio sukses menangkap sebuah sinyal dan bisa mendengar satu lagu dengan jelas. Regan yakin lagu itu adalah kode penyelematan dan bertekad mencari sumber suara tersebut. Nekad, dia kabur dari gudang tempat tinggal Emmett dan berjalan kaki menyusuri hutan demi menemukan stasiun radio yang dimaksud. Tentu saja Evelyn kalang kabut dan meminta Emmett pergi menyusul putrinya.
Evelyn sendiri berjuang untuk mengumpulkan obat dari apotik terdekat demi kebutuhan Marcus yang baru saja terluka dan bayinya. Dengan demikian, konflik di film ini terbagi ke tiga lokasi: petualangan Regan dan Emmett, perjalanan Evelyn ke kota, serta perjuangan Marcus menjaga adiknya dan markas mereka.
Seperti film sebelumnya yang penuh dengan jump scare, sekuel ini juga serupa. Niscaya adrenalin terpompa keras mengikuti kisah para karakternya yang harus berhati-hati dalam semua lagkah mereka.
Sekuel sering kali lebih buruk dari film sebelumnya. Tapi A Quiet Place Part II ini sama bagusnya seperti yang pertama. Konflik baru yang disajikan malah menambah ketakutan tersendiri. Terlebih lagi, Krasinski mampu menyelipkan unsur humanisme di tengah horor yang berkelindan.
Dalam podcast “The Big Picture”, Krasinski bercerita kalau tadinya dia tak berencana terlibat di sekuel ini. Namun para produser meyakinkan dia untuk lebih dulu mempresentasikan ide cerita kepada studio Paramount. Jatuh hati pada ide cerita tersebut, studio mendesak Krasinski untuk menulis naskahnya jika memang tak berkenan menyutradarai. Belakangan, Krasinski memutuskan tetap menjadi sutradara.
Senada dengan itu, Emily Blunt pun tadinya ragu untuk berakting lagi di A Quiet Place Part II ini. Dia tak yakin kalau proyek ini bisa menandingi kesuksesan prekuelnya. Tapi dia memutuskan untuk terlibat setelah mendengar paparan Krasinski soal adegan dikejar bus di scene pembuka. Bagian awal yang juga tak kalah menegangkan itu.
Untung saja duo ini memutuskan kembali bekerja sama. Karena tanpa mereka A Quiet Place Part II ini tak akan bisa sebagus dan semenarik film pertamanya.
Paramount Pictures memproduksi film pertama A Quiet Place dengan budget US$17 juta. Ketika dirilis April 2018, di pekan pertamanya film ini sudah meraup US$50,2 juta di AS dan Kanada saja. Pada akhirnya, film ini berhasil mendapatkan US$340,9 juta di seluruh dunia. Di waktu bersamaan CEO Paramount, Jim Gianopulos mengumumkan bahwa sekuel tengah disiapkan.
Film A Quiet Place Part II sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Selasa, 25 Mei dan akan tayang di AS mulai 28 Mei. Tertunda dari rencana awal pemutaran yang dijadwalkan Maret 2020. Studio berencana merilis film ini di platform video streaming mereka, Paramount+ (dibaca Paramount Plus, dulunya bernama CBS All Access) 45 hari setelah rilis di bioskop.