[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Pendakwah Yusuf Mansur menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya mantan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain atau Tengku Zul. Dia mengatakan sejak lama sudah memposisikan diri sebagai anak, murid dan santri Tengku Zul.
Dalam gonjang-ganjing apapun yang terjadi, Yusuf Mansur tetap saling berkabar melalui Whatsapp dengan Teungku Zul. “Alhamdulillah beliau juga sering menasehati saya dengan cara japri-japri, tidak di muka umum kalau beliau merasa ada perbedaan pendapat. Itu yang merasa saya belajar banyak dari sisi lain beliau,” kata Yusuf dalam rekaman suara yang diterima Tempo, Senin, 10 Mei 2021.
Dia menilai Tengku Zul orang yang istiqomah juga di Al-quran, tanpa gembar gembor, di mana pesantrennya merupakan pesantren quran. Yusuf berharap anak-anaknya semua bisa lebih dari Tengku Zul di dunia dan akhirat.
Pada kesempatan itu, Yusuf juga mengajak para muslimin dan muslimat, untuk mendoakan dan memaafkan Tengku Zul bila selama hidup ada perbedaaan pendapat, pandangan, dan pikiran.
“Tetap kita maafin dan kita terus minta maaf kepada beliau lewat Allah. Mudah-mudahan Allah menyampaikan salam bahwa kita minta maaf bila ada salah-salah kata, apalagi ini bulan Ramadan kita biasa berzikir,” ujarnya.
Dia berharap Allah mewafatkan Tengku Zul dalam keadaan khusnul qotimah, mengingat wafatnya di bulan Ramadan.
Yusuf Mansur juga mendoakan komedian, Sapri Pantun yang meninggal hari ini.
Tengku Zul meninggal dunia di Rumah Sakit Tabrani, Pekabaru, Riau, Senin 10 Mei 2021 dalam perawatan selama beberapa hari karena COVID-19. Sedangkan komedian Sapri Pantun meninggal pada Senin malam, 10 Mei 2021 dalam usia 49 tahun.
HENDARTYO HANGGI
Baca: Tengku Zulkarnain Meninggal, Wakil Ketum MUI Minta Masyarakat Memaafkannya
[ad_2]
Sumber Berita