[ad_1]
Menurut Direktur Eksekutif JKPI, Nanang Asfarinal, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu secara otomatis menjabat Ketua Presidium JKPI kendati F.X. Hadi Rudyatmo sempat menolak jabatan tersebut .
“Walau Pak Rudy sempat menolak jabatan itu, tapi tetap melekat kepada wali Kota Solo. Karena wali Kota Solo berganti tahun depan, tentu Ketua Presidium JKPI secara otomatis melekat ke Gibran,” kata Nanang saat jumpa pers di Gedung Daerah Sultan Syarif Kasim II di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau, Sabtu (19/12).
Nanang menjelaskan, wali Kota Solo menjabat Ketua Presidium JKPI dari hasil kongres di Solo tahun 2018 silam. Karena Rudyatmo menolak jabatan periode masa bakti 2018-2019 itu, maka jabatan Ketua Presidium JKPI diserahkan ke Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.
“Karena tahun 2019 lalu rekernas juga dilaksanakan di Karangasem Provinsi Bali, maka anggota JKPI sepakat menunjuk Ayu Mas Sumatri sebagai Ketua Presidium JKPI. Sementara Pak Rudy tetap sebagai anggota Presidium. Tongkat estafet Ketua Presidium tahun 2020 kemudian diserahkan kepada Bupati Siak, Alfedri, karena Kabupaten Siak sebagai tuan rumah rakernas JKPI 2020,” kata dia.
Sebetulnya, kata Nanang, Ketua Presidium JKPI dipilih tiga tahun sekali saat kongres. Karena wali Kota Solo Rudyatmo menolak jabatan tersebut pada tahun 2018, maka dari medio 2019 dan 2020, Ketua Presidium dijabat oleh bupati atau wali kota yang menjadi tuan rumah pada tahun itu.
“Tapi dari hasil kesepakatan seluruh anggota JKPI, Ketua Presidium dikembalikan kepada Wali Kota Solo tahun 2021. Sebab, tahun depan juga dilaksanakan kongres pemilihan ketua baru serentak dengan rekernas di Kota Bogor. Maka itu, setelah rakernas ini, Pak Alfedri akan menyerahkan tongkat estafet Ketua Presidium JKPI ke Gibran,” kata dia.
Reporter: Sahril Ramadana
Editor: Iwan Sutiawan
[ad_2]
Sumber Berita
