[ad_1]
Risma enggan memaparkan secara rinci apa saja strateginya untuk “bersih-bersih” di lingkungan kemensos. Ia menjelaskan bahwa intinya adalah bagaimana seluruh jajaran kemensos dapat mengendalikan anggaran atau keuangan secara benar dan effisien.
“Sebenarnya saya nggak mau ngomong detail. Saya akan lakukan itu. Tapi yang paling penting adalah bagaimana kontrol keuangan bisa dilakukan secara tepat,” kata Risma kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (26/12).
Menurutnya, kemensos tidak hanya bertanggungjawab mengelola dana APBN. Ada anggaran di luar APBN dengan jumlahnya besar yang biasa dialokasikan untuk program donasi dan lainnya.
Risma mengaku tidak tahu pasti berapa besar anggaran non- APBN tersebut. Risma merasa bahwa tidak mudah mengelola dana anggaran sebesar itu di kementeriannya.
“Jadi memang berat. Padahal (dana anggaran) yang non-APBN itu besar sekali. Saya belum tahu persis. Karena saya waktu itu hanya serah terima saja sebentar dan ketemu dengan para pejabatnya (jajaran pejabat kemensos),” jelas Risma.
Untuk itu, mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu akan terus melakukan pengawasan dan kontrol atas semua dana anggaran yang keluar dari kementeriannya. Hal itu akan dijalankan sembari berupaya mendata dan mencairkan dana bantuan sosial agar tepat sasaran.
Risma menyebutnya sebagai tata kelola yang baik. Dia yakin apabila kemensos dapat mengelola anggaran serta urusan lainnya dengan baik dan efisien, maka kinerjanya ke masyarakat juga tentu akan baik.
Reporter: Aryo Mahendro
Editor: Riana Astuti
[ad_2]
Sumber Berita