[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa proses vaksinasi akan disederhanakan dari tadinya melalui empat meja menjadi hanya dua meja. Pemangkasan alur ini dilakukan untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19.
Metode tersebut telah diaplikasikan pada saat vaksinasi para pelaku perdagangan di Thamrin City dan Grand Indonesia yang ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, hari ini.
“Jadi tadi pagi sudah ditinjau Bapak Presiden di Thamrin City dan Grand Indonesia, tadinya prosesnya empat (tahapan) meja langsung sekarang menjadi dua meja dan waktu tunggunya bisa 15 menit. Dengan demikian itu juga bisa mempercepat proses vaksinasi kita,” ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers daring, Senin, 3 Mei 2021.
Pemerintah, ujar dia, akan bergerak cepat untuk melakukan program vaksinasi massal sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah hari Jumat kemarin di akhir bulan kita sudah menembus 20 juta suntikan. Dibandingkan dengan kita mulai dari Januari menembus 10 juta suntikan itu tanggal 26 Maret, jadi hampir dua bulan. Sekarang satu bulan dengan segala keterbatasan kita tetap menembus 10 juta suntikan atau sekitar 12,5 juta rakyat Indonesia sudah diberikan vaksinasi yang pertama,” ujarnya.
“Kita harapkan bahwa ke depannya bisa lebih cepat lagi,” lanjut Budi.
Untuk mendukung program vaksinasi tersebut, pemerintah terus mengupayakan untuk mendatangkan vaksin baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku. Pemerintah telah mendatangkan 3,8 juta vaksin AstraZeneca dan direncanakan akan datang lagi sebanyak 1,8 juta vaksin AstraZeneca sehingga totalnya ada 5,6 juta vaksin yang diperoleh dari skema multilateral tersebut.
Selain itu, Bio Farma juga akan memproduksi sekitar 18 juta vaksin Sinovac pada bulan Mei ini. Dengan tambahan vaksin tersebut, Menkes mengimbau masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi agar terlindungi dari Covid-19 .
DEWI NURITA
[ad_2]
Sumber Berita