[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah tengah Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan untuk proyek contoh pembukaan tempat wisata di tiga titik lokasi di Indonesia. Ketiga titik itu adalah Bintan, Batam dan Bali.
Kantor Staf Presiden menyebut langkah ini merupakan upaya pemerintah memastikan kunjungan wisatawan tidak akan mengakibatkan masuknya varian virus baru dan menjamin para wisatawan dalam kondisi sehat.
“SOP protokol kesehatan akan melibatkan kerjasama dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta masyarakat,” ungkap Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 Mei 2021.
Febry mengatakan SOP protokol kesehatan tersebut termasuk pengawasan pelaksanaan dan tracking/tracing wisatawan. Dalam persiapan pelaksanaan pilot project di tiga daerah ini, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diminta saling berkoordinasi untuk menyiapkan destinasi yang akan dibuka.
Selain itu, kata Febry, Kementerian Hukum dan HAM sedang menyiapkan kebijakan untuk mendukung visa wisatawan. Kebijakannya berupa revisi Permen Kumham nomor 26 tahun 2020. Sementara Kementerian Kesehatan diminta mendukung percepatan vaksinasi baik pekerja parekraf maupun masyarakat khususnya pada lokasi pilot project itu.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika juga sedang menyiapkan super apps untuk tracing dan tracking berupa sinkronisasi sistem e-HAC di Kementerian Kesehatan dengan sistem PeduliLindungi,” kata Febry.
Febry mengatakan Pemerintah menyadari adanya urgensi untuk segera menghidupkan kembali roda pariwisata di beberapa daerah tujuan wisata. Oleh karena itu, pada saat ini ia mengatakan pemerintah sedang mengupayakan untuk menjalankan pilot project pembukaan destinasi pariwisata secara terbatas dan bertahap di 3B.
“Ketiga daerah tersebut dipilih karena selain penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak, juga sudah melalui proses verifikasi yang ketat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Febry. Untuk Bintan, nantinya akan difokuskan di daerah Lagoi. Batam akan berfokus di daerah Nongsa. Sementara Bali akan difokuskan pada Sanur, Nusa Dua, dan Ubud.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beserta Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Kota Batam dan Pemerintah Provinsi Bali, bersama-sama memastikan kesiapan destinasi 3B melalui penerapan Clean Healthy Safety dan Environment (CHSE), protokol kesehatan yang ketat dan pengawasannya.
“Dengan berbagai persiapan itu, proses pilot project pembukaan destinasi pariwisata di daerah 3B dapat berjalan dengan baik, sehingga ekonomi masyarakat dapat bergerak lagi, tanpa melanggar penerapan protokol kesehatan,” kata Febry.
Febry menambahkan, untuk melengkapi berbagai upaya yang ada, Pemerintah juga telah melakukan vaksinasi di tiga daerah itu. Ia pun meyakini hal ini akan membuat sektor pariwisata kembali bergeliat.
“Namun demikian, kita masih harus memperhatikan fluktuasi pandemi Covid yang terjadi baik di lokasi pariwisata maupun di lokasi negara asal wisatawan dan juga dunia internasional,” kata Febry soal pembukaan tempat wisata.
Baca juga: Solo Tetap Buka Tempat Wisata di Masa Larangan Mudik, Begini Aturannya
[ad_2]
Sumber Berita