[ad_1]
INFO NAS– Perekonomian di Kota Gorontalo kembali bergeliat jelang Idul Fitri. Bahkan, diprediksi ekonomi Kota Gorontalo naik signifikan, pasca anjlok tahun lalu karena pandemi Covid-19. Ini merupakan imbas dari pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) PNS pemerintah daerah beberapa waktu lalu.
Jika dikalkulasikan uang yang beredar di kota Gorontalo usai pencairan THR ASN mencapai Rp 30 miliar . “Jika dihitung secara bersih, uang berputar di kota Gorontalo sekitar Rp 30 Miliar, dari ASN di Provinsi Gorontalo. Jumlah itu belum termasuk belanja kegiatan program strategis lainnya” ujar Walikota Gorontalo, Marten Taha disela-sela penyerahan bantuan pembangunan di Masjid Darul.
Menurutnya, kalkulasi tersebut baru hitungan kotor, dari jumlah pencairan THR pegawai provinsi yang mencapai Rp 24 Miliar, Kota Gorontalo Rp 19,6 Miliar, serta daerah yang bertetangga dekat dengan Kota Gorontalo, yakni Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo.
“Katakanlah provinsi dari Rp24 Miliar, sebanyak Rp 15 Miliar yang dibelanjakan di kota.
Demikian juga ASN Kota dari Rp 19,6 Miliar, Rp 15 Miliar yang terserap untuk memenuhi kebutuhan. Belum lagi ditambah kucuran program BLT (BantuanLangsungTunai) untuk tiga bulan yang dicairkan sekaligus, sebesar Rp 6 Miliar,” ujar Marten.
Berdasarkan data yang ada, pertumbuhanekonomi di Kota Gorontalo terus mengalami peningkatan. Menurutnya, sebagai daerah yang mengandalkan sector perdagangan dan jasa, menjadikan Kota Gorontalo sebagai kiblat ekonomi di kawasan Teluk Tomini khususnya di wilayah Provinsi Gorontalo.
Meski demikian, Marten tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi warga yang datang beraktivitas di Kota Gorontalo. “Tingginya peredaran uang, akan bersamaan dengan aktivitas orang yang datang di kota. Memasuki Idul Fitri seperti ini kita saksikan bersama meningkatnya permintaan atas kebutuhan lebaran,” ujar Marten.Walikota Gorontalo tetap memberlakukan pengetatan terhadap protokol kesehatan guna mencegah terjadinya klaster baru pasca Lebaran.(*)
[ad_2]
Sumber Berita