[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Politikus Partai Golkar Zulfikar Arse Sadikin mengatakan ketua umumnya, Airlangga Hartarto memiliki peluang maju sebagai calon presiden atau Capres 2024. Salah satu alasannya, kata Zulfikar, Airlangga sudah memiliki Partai Golkar yang bisa menjadi kendaraan pencalonan itu.
“Yang bisa mencalonkan itu partai. Nah Pak Airlangga punya partai sudah,” kata Zulfikar dalam acara rilis survei Puspoll Indonesia, Ahad, 23 Mei 2021.
Survei Puspoll Indonesia yang digelar 20-29 April 2021 mencatat elektabilitas Airlangga Hartarto sebesar 1 persen berdasarkan simulasi 22 nama. Di posisi teratas ada Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono.
Kemudian Tri Rismaharini, Muhaimin Iskandar, Gatot Nurmantyo, Mahfud Md, Khofifah Indar Parawansa, Megawati Soekarnoputri, Erick Thohir, Susi Pudjiastuti, lalu Airlangga Hartarto.
Untuk simulasi 11 nama, Airlangga berada di posisi kedelapan dengan elektabilitas 1,3 persen. Di atasnya ada Prabowo, Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Sandiaga, AHY, dan Gatot. Lalu di simulasi delapan nama, posisi Airlangga berada paling buncit dengan elektabilitas tetap 1,3 persen.
Zulfikar pun mengomentari hasil survei ini. Kendati Prabowo meraih posisi tertinggi, ia mengatakan masih lebih banyak responden yang menginginkan wajah baru sebagai calon presiden 2024.
Airlangga, kata Zulfikar, merupakan bagian dari wajah baru ini. Ia juga beralasan tingkat keterpilihan Airlangga pun terus naik kendati mereka belum bergerak untuk pemenangan. Airlangga pun belum mendeklarasikan diri ingin maju di 2024.
“Peluang berikutnya adalah Pak Airlangga Hartarto popularitas dan elektabilitasnya lambat laun naik terus,” ucapnya.
Selain wajah baru dan elektabilitas, Zulfikar menekankan bahwa partailah yang bisa mengusung calon presiden. Golkar, kata dia, hanya memerlukan sedikit lagi suara dan kursi untuk bisa mengusung calon presiden. Ia mengatakan maksimal Golkar hanya perlu berkoalisi dengan dua partai lainnya.
Partai beringin ini memiliki 85 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Untuk bisa mengusung calon, minimal perlu 115 kursi DPR. “Tinggal sedikit lagi, maksimal dua partai sudah cukup,” kata dia soal peluang Airlangga jadi Capres 2024.
Baca juga: Gerindra Sebut Kader Masih Bulat Minta Prabowo Maju Pilpres 2024
[ad_2]
Sumber Berita