[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu tak mempersoalkan sikap PDIP yang menutup peluang koalisi di Pilpres 2024 dengan partainya. Syaikhu mengatakan hal itu merupakan sikap politik masing-masing partai.
Menurut Syaikhu, PKS akan berpegang pada karakter aslinya, tetapi tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan berbagai elemen bangsa.
“Ada sikap partai yang tidak mau berkoalisi dengan PKS, silakan saja itu sikap politik dan PKS akan tetap dengan jati dirinya tapi tidak melepaskan silaturahmi dengan elemen bangsa,” kata Syaikhu dalam acara Halal Bihalal Nasional dan Puncak Acara HUT ke-19 PKS, Ahad, 30 Mei 2021.
Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah berkomunikasi dengan partai-partai politik selama Ramadan dan seusai Ramadan lalu. Dalam pertemuan-pertemuan itu, kata Syaikhu, PKS menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi di partainya.
Ia mengatakan mereka juga berusaha mencari titik temu dan berusaha bersinergi untuk kerja sama di masa mendatang. “Kalau dipertemukan juga enggak memungkinkan dan mungkin akhirnya menjadi sikap politik yang berbeda, ya ini kita tasammuh (toleransi) dan rasa hormat kita akan berikan,” kata Syaikhu di hadapan para kadernya.
PKS sebelumnya memang telah berkunjung ke DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 27 April lalu. Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi kala itu mengatakan perbedaan sikap politik tak menghalangi silaturahmi ke partai banteng.
Pada Kamis lalu, 28 Mei 2021, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya sulit berkoalisi dengan PKS karena perbedaan ideologi. “PDIP beda ideologi dengan PKS sehingga sangat sulit berkoalisi. Saya tegaskan sejak awal,” ujar Hasto dalam diskusi daring PARA Syndicate.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA
[ad_2]
Sumber Berita