[ad_1]
Oleh: Dr Rr Dyah Eko Setyowati., S.Sos.,S.E.,M.M.(Pendiri Yayasan Karakter Bangsa; Ketua STIE Bisnis Indonesia; Sekjen Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia)
Di dalam Pembukaan UUD 1945, memberikan penegasan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia dibangun diatas landasan yang terdiri dari lima kaidah atau norma dasar, yang selanjutnya disebut sebagai Pancasila.
Proses sudah berjalan dan membawa hal baik. Sebagai dasar dari kemerdekaan kebangsaan Indonesia maka Pancasila terus mengemban fungsi masing-masing.
Fungsi pertama, adalah sebagai dasar bagi segenap produk hukum yang berlaku di dalam tata kehidupan bernegara Indonesia yang telah merdeka
Kedua, sebagai ideologi negara yang akan menjadi orientasi atau yang memberi arah kepada setiap konsep pembangunan bangsa Indonesia yang merdeka
Dan ketiga, sebagai pandangan hidup bangsa, yang menuntun dan menjadi pedoman berperilaku hidup bagi orang- perorang dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tentu saja, kesemuanya itu demi terwujudnya masyarakat yang rukun-damai.
Bangsa Indonesia telah terbukti dan kita rasakan, sebagai anak bangsa membuat kita menjadi padu-bersatu, serta warga negara yang taat dan patuh pada aturan dan norma-norma hukum negara.
Pancasila demikian terasa, merupakan sublimasi dari pandangan hidup dan nilai-nilai budaya yang menyatukan masyarakat kita. Di negara kita, beragam suku, ras, bahasa, agama, menjadi bangsa yang satu, yakni Indonesia.
Jika dalam kenyataannya sudah terbukti nyata, bagaimana dengan generasi milenial dan generasi Z?
Pertanyaannya, apakah mereka mengerti. Ya, katakanlah, hari lahirnya Pancasila. Semoga, mereka paham dan juga mengerti dan memahami.
Sejarah mencatat, kita hidup hingga kini. Menjadi bangsa yang besar, merdeka, dengan jati diri yang demikian kuat sebagai bangsa, tak lepas dari sosok-sosok yang demikian memahami, bagaimana mengejewantahkan Pancasila.
Pancasila diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia, kiranya juga dipahami dengan baik, khususnya oleh generasi milenial dan generasi Z. Pasalnya,di tangan merekalah keberlangsungan bangsa Indonesia diharapkan lebih maju.
Kita tentu ingat, saat lahirnya Pancasila.
Tatkala, menjadi judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada 1 Juni 1945.
Dalam pidato inilah, konsep dan rumusan awal Pancasila pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Pidato ini awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul, dan baru mendapat sebutan “Lahirnya Pancasila” oleh mantan Ketua BPUPK Dr Radjiman Wedyodiningrat.
Pancasila saat ini tidak hanya sebagai dasar negara bagi Indonesia, namun juga ideologi negara.
Nah, kiranya para generasi milenial, generasi Z juga mengerti akan sejarah itu. Biarlah tulisan ini juiga menjadi jejak digital, sebagai momen peringatan hari lahirnya Pancasila di tahun 2021.
Situasi di masa pandemic covid. 19 yang belum berakhir. Tapi, kehidupan harus terus berjalan. Dimana kita selalu bersyukur, keragaman di bangsa ini, oleh Pancasila dikongkritkan dengan permaknaan hidup masing-masing dari kita untuk punya kesadaran yang sama.
Pancasila mengajarkan kita untuk tidak boleh saling terpecah, persatuan Indonesia yang didasari Ketuhanan Yang Maha Esa, kita terikat menjadi warga negara yang beradab.
Tentu kita harus mengetahui serta menghafal, menerapkan serta mengamalkan nilai nilai apa saja yang terkandung di dalam pancasila untuk menjadi manusia yang adil, berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Bagaimana mengetahui serta mengamalkan atau menerapkan nilai – nilai pancasila pada kehidupan sehari–hari, harus diakui menjadi nilai-nilai yang mencerminkan nilai-nilai dari tingkah laku bangsa Indonesia sehari-hari.
Sebetulnya, banyak sekali nilai-nilai Pancasila yang bisa kita implementasikan. Dengan berhikmad kita bisa bijak, dalam mengatasi persolalan cegah penularan cluster baru covid.19.
Kita yang muda dan kuat harus perduli pada orang tua dan lansia yang rentan tertular virus covid.19.
Para muda harus disiplin menerapkan potokol kesehatan di luar rumah terutama jika sampai di rumah harus terapkan protocol kesehatan, cuci tangan ganti baju mandi sebelum berinteraksi dengan orang tua yang rentan tertular covid 19.
Nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja.
Kita dapat melakukannya dengan cara menghormati antar sesama anggota kaluarga, sikap saling menghormati antar murid, antar mahasiswa, menghormati guru,menghormati Dosen.
Bahwa kita selalu berusaha untuk bertoleransi dalam pergaulan, tidak membedakan ras, suku dan agama. Kita satu bangsa yang besar yaitu bangsa Indonesia.
Dengan peringatan hari lahir Pancasila ini, diharapkan bangsa Indonesia ke depannya dapat lebih mampu membangun jiwa, badan, untuk Indonesia yang lebih sehat, maju dan mandiri.
Menjelang peringatan hari lahirnya Pancasila, diadakan angket pemahaman seputar Pancasila untuk generasi milenial dan generasi Z.
Hasilnya?
Sangat menggembirakan 70 % mengerti paham arti dari Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, 20 persen menjawab: Tidak Tahu dan 10 persen tidak menjawab.
Dari hasil angket ini perlu ditingkatkan artikel artikel tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di media social seperti Youtube, Instagram, tiktok dan Facebook yang banyak diakses oleh generasi milenial dan generasi Z.
Strategi ini perlu ditingkatkan, karena mereka mendapatkan pemahaman dan pengertian dari media social apalagi di masa pandemic covid 19 ini.
Ya, sudah satu tahun pembelajaran dilaksanakan secara daring, dimana mereka setiap hari memegang gawai/handphone/laptop untuk mengakses pelajaran dan informasi maupun hiburan.
Tak hanya pendidikan kita mendapatkan keadilan. Indonesia dengan dasar Pancasila telah mengingatkan negara-negara lain yang menghadiri Global Health Summit G-20 secara virtual.
Dimana tantangan akses vaksin Covid-19 yang adil dan merata. Harapannya, soal vaksin yang harusnya secara global bisa merata baik negara berkembang dan negara kaya. Seluruh dunia akan aman dari COVID-19 jika semua negara pulih.
[ad_2]
Sumber Berita