PT TMI Disebut Tak Akan Jadi Broker, Anggota DPR: Hanya Sebagai Tim Asistensi

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Anggota Komisi I DPR dari PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah mengklarifikasi ihwal keberadaan orang-orang dekatnya di PT Teknologi Militer Indonesia atau PT TMI yang menjadi perantara pembelian alat utama sistem persenjataan. Tercatat, empat kader Gerindra duduk sebagai komisaris di PT TMI.

Menurut Effendi, Prabowo mengatakan orang-orang dekatnya itu hanya kebetulan berada di PT TMI. Prabowo, kata dia, mengatakan mereka adalah para pensiunan militer dan pakar di bidang pertahanan.

“Kami konfirmasi juga, ini apakah ada kepentingan partai tertentu, ada kolega, kedekatan. Beliau bilang enggak, ini kebetulan aja mereka para pensiunan, para pakar,” kata Effendi seusai rapat dengan Menteri Pertahanan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juni 2021.

Effendi mengatakan Prabowo juga menguraikan tugas PT TMI. Ia tak merinci seperti apa penjelasan Prabowo, tetapi menurutnya poinnya sama dengan penjelasan yang sudah beredar dari pihak Kementerian Pertahanan.

Komisi I DPR, kata Effendi, menyinggung peran PT TMI yang terkesan seperti broker. Namun menurut dia, Prabowo menjamin bahwa PT TMI tak akan bertindak sebagai makelar.

“Ditanya juga oleh kami, Pak ini dia berfungsi seperti broker. ‘O enggak, dia hanya sebagai tim asistensi saja, untuk saya minta transfer teknologi’,” kata Effendi menirukan.

Effendi mengakui transfer teknologi sebenarnya merupakan tugas dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Dia menduga, Prabowo memerlukan semacam pendapat lain atau second opinion.

Adapun ihwal alasan penunjukan PT TIM, kata Effendi, Prabowo mengatakan bahwa dirinya mencari para ahli yang mengerti seluk beluk peralatan pertahanan dan keamanan. “Dia bilang bahwa dia mencari para ahli yang mengerti soal seluk beluk mengenai peralatan hankam, itulah dikumpulkan di situ,” kata dia.

Empat kader Gerindra yang tercatat sebagai komisaris PT TMI ialah Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, Prasetyo Hadi, dan Angga Raka Prabowo. Glenny merupakan anggota Dewan Pembina Gerindra sekaligus Direktur Penggalangan Badan Pemenangan Nasional Prabowo dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Glenny juga merupakan kawan satu angkatan Prabowo di Akademi Bersenjata Republik Indonesia pada 1970.

Adapun Yudi Magio Yusuf adalah purnawirawan mayor jenderal TNI sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Berikutnya, Prasetyo Hadi merupakan Wakil Sekretaris Dewan Pembina Gerindra sekaligus anggota Komisi VII DPR. Selanjutnya, Angga Raka Prabowo sempat menjabat sebagai Kepala Departemen Sosial Media Gerindra.

PT TMI menjadi sorotan seiring dengan rencana Kementerian Pertahanan membeli alutsista senilai US$ 124 miliar atau setara dengan Rp 1.670 triliun. Anggaran itu akan dihabiskan dalam waktu tiga tahun mendatang atau pada 2024.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | KORAN TEMPO

Baca: Beredar Anggaran Rp 1.760 Triliun untuk Alutsista, Prabowo Sebut Masih Digodok



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *