Menaker Ida Wajibkan BLK Komunitas Bersinergi dengan Dunia Industri

[ad_1]

INFO NASIONAL – Kementerian Ketenagakerjaan menginstruksikan kepada para pengelola Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas agar bersinergi dengan dunia industri sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Dengan bersinergi, lulusan BLK memiliki keterampilan yang memadai, lebih mudah terserap pasar kerja.

“Kita dorong BLK Komunitas untuk bergandengan tangan dengan dunia usaha dunia industri untuk mempercepat pengurangan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja bagi para lulusannya,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta pada Minggu, 6 Juni 2021.

Ida mengatakan bahwa dengan dilakukannya sinergi, maka dapat dipastikan nantinya peserta lulusan pelatihan yang telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap. Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya pelatihan/training dan investasi SDM bagi industri, sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara BLK dan industri.

Adapun bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan di antaranya mengenai informasi pasar kerja, pengembangan kurikulum dan pengajaran, pengembangan standar kompetensi kerja dan kualifikasi nasional, sertifikasi kompetensi, On the Job Training (OJT), peningkatan keterampilan wirausaha, pengembangan training center di industri dan bahkan menjadi co-manage lembaga pelatihan.

Ia mengemukakan, dalam upaya memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan kualitas SDM Indonesia, Kemnaker menjadikan program transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilaksanakan pada saat ini. Sementara arah kebijakan program ini adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.

Sebagai contoh, Kemnaker membangun BLK komunitas di sekitar lokasi Danau Toba sebagai dukungan penyediaan SDM pekerja pariwisata untuk memajukan pariwisata Danau Toba. Keberadaan BLK Komunitas ini harus disinergikan dengan dunia industri pariwisata di sekitarnya.

Ida menyebut sejumlah pihak yang penting dijadikan mitra dengan BLK Komunitas bidang pariwisata, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan asosiasi tour guide. Hal itu guna mengetahui standar pelayanan yang baik terhadap konsumen atau turis.

“Taruhlah BLK Komunitas yang ada di Simalungun tidak gandengan tangan dengan hotel yang ada di Parapat, dia tidak tau bagaimana sebaiknya melatih housekeeping sesuai standar hotel yang benar. Begitu juga kalau tidak gandeng asosiasi tour guide, bagaimana BLK Komunitas tour guide ini bisa melatih anak-anak kita di situ tentang bagaimana sejarahnya, bagaimana meletusnya gunung itu,” ucapnya.

Menaker Ida mengatakan, Danau Toba sebagai salah satu wisata super prioritas yang menjadi fokus pembangunan bagi pemerintah memiliki keunikan tersendiri karena terdapat wisata gunung dan air. “Jadi kita berharap banyak dari Danau Toba ini sangat berharap BLK Komunitas dapat berperan secara maksimal dalam menciptakan SDM yang berkompeten,” tuturnya

Sejak tahun 2017 jumlah BLK Komunitas yang telah berdiri adalah sebanyak 2.127 lembaga yang tersebar di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, damaseka, pasraman dan komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia

Seperti diketahui, akhir pekan lalu, Kemnaker menggelar acara Sosialisasi Program BLK Komunitas Bidang Pariwisata Danau Toba di BBPLK Medan, Sumatera Utara, turut hadir pada sosialisasi program BLK Komunitas bidang Pariwisata Danau Toba ini, yakni Pakar P3MI, Reyna Usman dan Anggota DPRD Sumatera Utara, Leso Mena.

Wakil Ketua Umum BPP PHRI bidang SDM dan Sertifikasi SDM, Sertifikasi Usaha, Retno Kusumayanti sangat mendukung kolaborasi antara BLK Komunitas dengan pihaknya dalam program pemagangan.

Retno berharap, melalui pemagangan ini, dunia periwisata, khususnya hotel dan restoran yang terdampak Covid-19 dapat kembali pulih. “Jadi mudah-mudahan dengan sinergi program pemagangan ini membantu kebangkitan untuk industri pariwisata agar bisa kembali kepada situasi sediakala,” katanya.(*)



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *