#  

Siswa SMP Bunuh Diri Karena Asmara, Ini Pesan Pada Adiknya

[ad_1]

Pemalang, Gatra.com- Seorang siswa SMP di Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ditemukan tewas dengan kondisi leher tergantung di pohon, Sabtu petang (12/12). Korban diduga bunuh diri karena masalah asmara.

Kapolsek Watukumpul Iptu Dibyo mengungkapkan, korban bernama Muhammad Rafi Maulana (17) warga Dukuh Bungkus, Desa Majalangu, Kecamatan Watukumpul. “Korban merupakan siswa kelas 3 SMP,” kata Dibyo saat dikonfirmasi Gatra.com, Sabtu malam (12/12).

Dibyo mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas di lokasi kejadian di RT 03 RW 03 Desa Majalangu, sekitar pukul 17.45 WIB. Lokasi ditemukannya korban berada di pinggir sungai. “Saat ditemukan kondisi korban tergantung di pohon nangka dengan tali plastik melilit di leher,” kata Dibyo.

Penemuan menggegerkan itu kemudian dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Watukumpul. Anggota Polsek lalu mendatangi lokasi bersama tim medis dari Puskemas Watukumpul.

Menurut Dibyo, hasil pemeriksaan luar oleh tim medis, tidak ditemukan ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Namun ditemukan bekas jeratan di leher dan sejumlah indikasi lain jika korban bunuh diri.

Terkait dugaan jika korban bunuh diri karena masalah asmara, Dibyo menyebut dugaan itu berasal dari rumor yang beredar di masyarakat. Rumor itu muncul karena ditemukan tulisan”Rafi Cinta Mati Vita” di pintu sebuah rumah yang berjarak sekitar tiga meter dari lokasi korban gantung diri.

“Tulisan itu kami temukan tak sengaja saat mendatangi rumah tak jauh dari lokasi kejadian. Informasinya itu rumahnya yang namanya Vita itu, tapi saya cari sepi tidak ada orangnya. Saat didatangi rumah itu kosong,” ungkapnya.

Dibyo mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban sempat pamit ke ibunya akan pergi bermain pada Sabtu siang (12/12). Korban juga sempat berpesan ke salah satu adiknya.

“Pamitnya mau main. Kemudian sore dicari tidak ketemu. Terus ada kabar seperti itu. Sebelum pergi, dia juga sempat pesan ke adiknya, bilang ‘tulung kowe manut karo simak, jaga simak, aku arep lungo adoh, ora balik (tolong patuh sama ibu, jaga ibu. Aku mau pergi jauh, tidak pulang),” ujar Dibyo.

Dibyo menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan. “Pihak keluarga sudah menerima jika peristiwa ini merupakan musibah,” ujarnya.


Reporter: Farid Firdaus

Editor: Rohmat Haryadi


[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *