Banyumas, Gatra.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir dan menyaksikan langsung penerbangan komersial Perdana Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman, Wirasaba, Purbalingga pertengahan pekan ini. Menurut Ganjar, peresmian bandara komersial ini perlu ditindaklanjuti dengan berbagai program.
Ganjar mengatakan perlu ada langkah-langkah untuk meramaikan traffic penerbangan baik menuju atau dari Bandara JB Soedirman. Hal itu dilakukan agar Bandara JB Soedirman cepat dikenal dan menjadi andalan transportasi masyarakat, terutama di Jawa Tengah bagian barat.
“What’s next? dengan penerbangan yang belum bisa ramai, apa yang kita lakukan? maka harus bicara paket pariwisata terbatas. Kalau bisa kita kembangkan sport tourism di sini,” kata Gubernur Ganjar, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (6/6).
Ia mencontohkan, sport tourism yang dimaksud misalnya marathon, balap sepeda, arung jeram dan sebagainya. Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya yang menarik wisatawan. Gubernur Ganjar juga menawarkan agar kabupaten-kabupaten setempat untuk mengadakan lomba yang menghadiahkan pemenang untuk travelling pulang-pergi dari Bandara JB Soedirman.
“Bu Tiwi, kita buat saja acara di sini dan agar bisa mendorong. Kita buat lomba-lomba, yang menang, nanti disuruh naik pulang-pergi. Ini untuk stimulus. Kita punya kreasi dan inovasi yang inshaallah akan kita laksanakan,” ucap Ganjar.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berharap bandara ini bisa memberi manfaat khususnya seluruh kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa Tengah bagian barat-selatan, karena keberadaan bandara ini tidak hanya untuk Purbalingga.
“Maka perlu dukungan dan sengkuyung elemen masyarakat di Jawa Tengah bagian barat selatan untuk bersama-sama meramaikan bandara. Sehingga kalau hari ini Bandara JB Soedirman bisa untuk landing pesawat ATR harapannya dua, tiga atau empat tahun ke depan bandara bisa untuk mendarat pesawat Boeing,” kata Tiwi.
Director of Technic PT Angkasa Pura II Agus Wialdi menuturkan sebelum pandemi Covid-19, Bandara JB Soedirman pada mulanya direncanakan akan dioperasikan dengan dilengkapi terminal permanen. Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan rencana tersebut terpaksa ditinjau ulang mengingat industri penerbangan, bandara, hingga pariwisata terkena dampak yang cukup berat.
Meski demikian, akhirnya bandara tetap bisa beroperasi dengan infrastruktur yang sudah terverifikasi dan dinyatakan telah memenuhi standar safety security dan juga compliance, baik fasilitas sisi udara maupun darat. “Dalam jangka pendek kami tetap akan melakukan beautifikasi terminal dengan menambah taman, serta interior terminal sehingga diharapkan terminal tidak kalah cantik dengan terminal bandara di kelasnya,” jelas Agus Wialdi.