[ad_1]
“Iya benar. 30 unit hand traktor bantuan Presiden Jokowi telah kami terima Selasa 11 Mei 2021 kemarin. Tentunya yang pertama atas nama masyarakat Sumba Tengah saya apresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang begitu pedulu terhadap kami,” kata Bupati Sumba Tengah, Paul Kira Limu ( 12/5)
Saat melakukan kunjungan ke Sumba Tengah itu jelas Bupati Paul, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa petani di Sumba Tengah mengolah dan mengusahakan lahannya hanya sekali dalam setahun lantaran keterbatasan alsintan.
“Saya dengar di Sumba Tengah petani ketika mengerjakan lahan sawahnya hanya sekali dalam setahun. Oleh sebab itu harus 2 kali atau bahkan 3 kali dalam setahun, kalau tidak padi-padi-jagung maka dicoba padi-padi-kacang. Untuk itu saya akan membantu lagi hand traktor untuk para petani,” jelas Paul mengutip pernyataan Presiden Jokowi ketika itu.
Dengan bertambahnya 30 unit hand traktor merek Quick Kubota ini lanjut Paul maka total keseluruhan hand traktor yang berada di Sumba Tengah sudah ada 110 unit.
“Sebanyak 30 hand traktor ini nantinya akan diberikan lagi kepada Kelompok-Kelompok Tani di Sumba Tengah. Ini untuk membantu para petani dalam mengolah lahan pertaniannya,” kata Paul.
Dia menyebutkan pada tahun 2020 lalu Kabupaten Sumba Tengah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian membantu 80 unit hand traktor.
“Saat ini total hand traktor ada 110 unit ditangan petani Sumba Tengah. Dengan tambahan 30 unit ini saya optimis secara bertahap akan memenuhi target Presiden Jokowi, minimal setahun petani kami dua kali menanam. Kami akan terus berupaya agar kedepan nanti bisa mencapai tiga kali,” kata Paul.
Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya Presiden Joko Widodo Selasa (23/02) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NTT. Dalam kunjungan ini Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan terhadap pembangunan Lumbung Pangan (Food Estate) di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku, Kabupaten Sumba Tengah seluas 5000 hektare. Rinciannya 3000 hektar untuk tanaman padi dan 2000 hektar untuk komoditas tanaman jagung.
“Kunjungan kerja saya kali ini untuk melihat dari dekat lumbung pangan yang ada di Kabupaten Sumba Tengah, NTT. Saat ini kita baru siapkan 5.000 hektare. Tapi ke depan 2022 nanti, saya sudah minta diperluas lagi menjadi 10.000 hektare. Nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare untuk jagung,” kata Jokowi.
Lumbung pangan yang tengah dikembangkan di Kabupaten Sumba Tengah ini jelas Jokowi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan setempat. Atau di lahan kering yang difasilitasi dengan sumur bor, embung, dan mata air serta sekaligus ikut menyejahterakan masyarakat.
“NTT dipilih menjadi lokasi Lumbung pangan (Food Estate) karena 34 persen kemiskinan ada di NTT. Karena itu saya minta panen yang ada di Sumba Tengah ini setahun masih sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” jelas Jokowi.
Pengembangan lumbung pangan di Provinsi NTT, lanjutnya, masih ada kendala utama yakni ketersediaan sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi persawahan. Oleh karena itu, pemerintah untuk membangun hingga sebanyak 200 sumur bor untuk pengairan sawah di lumbung pangan tersebut.
“Masalah, kendala utama di NTT ini kuncinya ada di air. Tadi kita lihat sudah dibangun sumur bor yang masuk ke sawah. Saya sudah perintahkan Pak Menteri PU untuk membangun tambahan 200 sumur bor. Selain itu juga dilihat kemungkinan untuk dibangun lagi waduk atau bendungan di Sumba Tengah ini ,” kata Jokowi.
Selain penambahan embung dan bendungan Presiden Jokowi juga meminta agar Kementerian Pertanian untuk membantu kekurangan alat mesin pertanian terutama traktor.
“Selain penambahan embung dan bendungan saya juga sudah minta Kementrian Pertanian (Alsintan) untuk membantu kekurangan alat mesin pertanian terutama traktor yang sangat dibutuhkan oleh para petani setempat,” kata Jokowi.
Reporter: Antonius Un Taolin
Editor: Rohmat Haryadi
[ad_2]
Sumber Berita